Hidup itu mencari dan memecahkan masalah, demikian orang bijak berkata.
Ini karena dalam setiap kehidupan pasti menghadapi ada masalah, namun
bagaimana kita bisa memecahkan masalah itu dengan arif, efektjf dan
efisien?
Setiap pekerjaan baik di sektor pemerintahan, swasta
maupun lainnya, selalu dihadapkan pada suatu masalah, baik besar atau
kecil, ringan atau berat dan sulit maupun mudah. Hal ini perlu
dipikirkan adalah bagaimana cara pemecahan masalah. Cara mengatasi
masalah harus dilakukan sebaik mungkin, dengan membuat keputusan -
keputusan. Bagi Pejabat/ Pimpinan, masalah yang dihadapi dan yang ingin
akan dipecahkan semakin kompleks, karena selain ia sebagai pribadi yang
mempunyai masalah pribadi, iapun mempunyai masalah kelompok yang ia
pimpin. Kedua hal tersebut harus dipecahkan secara arif mungkin. Seorang
pimpinan/pejabat yang efisien, tidak akan menunda-nunda untuk
mengatasinya. Untuk membuat keputusan seketika ia harus mempunyai
kemampuan untuk memecahkan masalahnya dengan baik dan benar. Kemampuan
untuk memecahkan masalah tersebut sebenarnya dapat dipelajari selain
belajar dan pengalaman. Menurut Dwight E Watkins dalam buku Efektif
Thinking, cara memecahkan masalah terdiri 5 langkah sebagai berikut:
1. Mempelajari masalah, dengan mengidentifikasi kesulitan-kesulitannya.
Seperti kita ketahui setiap kesulitan dapat menimbulkan masalah. Karena itu perlu diidentifikasi kesulitan-kesulitan tersebut.
2. Merumuskan masalah secara baik dan benar.
Pada taraf ini hendaknya dicari dan ditentukan secara jelas apakah sebenarnya kesulitan yang menimbulkan masalah ini.
3. Mencari cara pemecahannya.
Dalam
hal ini ia harus mampu mencari cara-cara pemecahannya, dengan
menggunakan pikirannya untuk menemukan berbagai kemungkinan yang dapat
menyelesaikan kesulitan ini.
4. Memilih salah satu cara yang terbaik diantara berbagi kemungkinan.
Dalam
memilih hendaknya dipertimbangkan hal-hal yang berhubungan dengan
kesanggupan untuk melaksanakan cara pemecahan yang di pilih.
5. Melaksanakan cara pemecahan masalah yang telah ditentukan.
Jangan
bertindak salah dalam pelaksanaannya dan pilih altenatif terbaik
pemecahannya Bila hal ini terjadi maka sia-sialah anda karena bekerja
tidak efisien. Bila cara pemecahan ini tidak memberikan hasil, cari
alternatif lain.
Cara untuk menentukan alternatif pemecahan
masalah, menurut Alex F. Osborn dalam buku Aplied Imagination, dapat
dilaksanakan dengan menjawab pokok pertanyaan sebagai berikut :
1. Dapatkah sesuatu hal, alat atau buah pikiran itu dipergunakan untuk kegunaan lainnya?
2. Dapatkah diadakan penyesuaian terhadap sesuatu hal atau buah pikiran?
3. Dapatkah sesuatu hal itu diubah?
4. Dapatkah hal itu ditambah?
5. Dapatkah hal itu dikurangi?
6. Dapatkah diganti?
7. Dapatkah sesuatu itu diatur kembali?
8. Dapatkah hal itu dibalik ?
9. Dapatkah sesuatu itu digabung?
Jawaban pertanyaan tersebut disesuaikan dengan permasalahan dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
Namun
dalam kenyataannya temyata tidak semua masalah dalam pekerjaan dapat
dipecahkan dengan pertanyaan Osbom. Karena itu dapat dicari dan
dipergunakan cara-cara lain. Alternatif lain menurut Osbom adalah
sebagai berikut:
1. Bila masalah banyak seginya, hendaklah
dipecah menjadi persoalan - persoalan yang lebih kecil. Untuk memecahkan
urutan tersebut harus berdasar:
a. Menurut urutan waktu dan hal dalam masalah tersebut
b. Menurut urutan pentingnya sesuatu hal
c. Menurut urutan bergantungnya sesuatu hal pada hal lainnya.
Setelah
beberapa persoalan yang lebih sederhana disusun urutannya, baru
dipecahkan satu persatu sesuai urutannya. Dalam beberapa hal, cara
pemecahan yang kecil-kecil itu perlu diolah kembali sehingga menjadi
kebulatan yang sempurna.
2. Dalam mempelajari masalah jangan hanya memperhatikan hal-hal yang tampak penting saja.
Hendaknya
dicari juga jawaban yang tampak remeh atau tidak menonjol yang ada
kaitannya dengan pokok persoalan. Orang yang gemar memecahkan problem
kebanyakan melakukan pada yang kelihatannya tidak penting.
3. Jangan menyampingkan cara-cara pemecahan yang tidak masuk akal yang muncul dalam pikiran kita.
Banyak
masalah yang mempunyai corak istimewa yang hanya bisa diselesaikan
dengan cara-cara ganjil. Karena itu dalam mencari pemecahan bagi masalah
yang sudah lama belum terpecahkan, hendaknya dipikirkan juga
kemungkinan yang tidak lazim dilakukan.
4. Bacalah buku-buku untuk mendapatkan bahan-bahan pemikiran atau cara-cara pemecahan masalah.
5. Diskusikanlah masalah itu dengan orang-orang lain, misalnya kepada teman sejawat atau kepada bawahan.
Mungkin
saja orang lain tidak dapat memecahkannya, namun barangkali mereka
dapat mengemukakan hal-hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan lebih
lanjut.
6. Apabila semua ajalan tersebut sudah ditempuh
tetapi belum memberikan hasil, mintalah petunjuk kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang Maha Mengetahui.
Sebagai umat beragama, bila kita menghadapi
masalah yang terlalu sulit, mintalah petunjuk kepadaNya.Meminta bantuan
pikiran bawah sadar
Caranya masalah itu ditulis. Semua
pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab hendaknya dicatat. Demikian
pula segi-segi lainnya dari masalah yang ditulis tersebut. Kalau ada
pertimbangan-pertimbangan yang pro dan kontra tentang hal itu, hendaklah
dirinci dalam dua kolom. Setelah itu jangan dipikirkan lagi masalah
tersebut. Sebaiknya istirahatlah dengan tenang, bersenang-senang atau
melakukan hal lainnya yang memungkinkan otak dapat beristirahat.
Tampaknya otak tersebut tidak lagi bekerja giat, tetapi secara tidak
disadari pikiran itu bekerja terus. lnilah yang dimaksudkan dengan
memakai pikiran bawah sadar. Apabila waktunya sudah datang,
sekonyong-konyong jawaban atas masalah itu akan muncul dalam pikiran.
Pemecahan masalah dengan cara ini tidak dapat ditentukan jangka
waktunya. Bekerjanya pikiran dibawah sadar kadang - kadang lambat, lama
dan kadang dapat berlaku hanya sebentar.
Dalam membuat keputusan dalam pemecahan masalah, menurut Fulmer, (1994) perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
l. Membuat keputusan hendaklah berdasarkan keterangan yang nyata.
Jangan lah kenyataan ini diputarbalikan. Bila keterangan yang nyata itu telah jelas, cepatlah buat keputusan.
2. Pertimbangkan semua perasaan
Ketika
akan membuat keputusan sekecil apapun, hendaklah mempertimbangkan segi
positif dan negatifnya. Keputusan yang penting yang terjadi dalam hidup
kita, dapat dikendalikan oleh kebutuhan-kebutuhan yang paling dalam dari
sifat-sifat kita.
3. Pertimbangkan memilih waktu secara bijaksana
Memilih
waktu yang tepat, sangat menentukan keberhasilan dalam menentukan
keputusan. Pemilihan waktu yang tepat dapat mengendalikan kapan boleh
membuat keputusan dan kapan pula tidak membuat keputusan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa seseorang dalam keadan kalut cenderung
membuat keputusan yang salah. Karena itu janganlah membuat keputusan di
saat kalut, sedih, murung, gelisah atau marah. Sebaiknya buatlah
keputusan dalam keadaan yang cerah, gembira, riang atau senang.
4. Janganlah membuat kesimpulan terlalu banyak.
Dalam membuat kesimpulan batasi kepada hal-hal yang penting dan yang paling menonjol.
5 . Komunikasikan keputusan yang dibuat ke segala saluran.
Kecakapan
berkomunikasi memainkan peranan yang penting didalam membuat keputusan.
Semua pendapat, konsepsi atau pesan hendaknya disampaikan secara jelas
di antara orang-orang yang terlibat dalam mengatasi masalah. Termasuk
didalamnya orang-orang yang mencari informasi, pembuat keputusan itu
sendiri atau orang-orang yang akan menjalankan keputusan tersebut.
6. Buatlah keputusan secara fleksibel.
Janganlah
membuat keputusan yang terlalu kaku sehingga kemungkinan penyesuaian
pada keadaan atau perkembangan keadaan menjadi sulit. Roosevelt seorang
ahli dalam pengambilan keputusan mengatakan : “Kita harus mengerjakan
lebih baik apa yang kita ketahui sekarang, jika sesuatu hal tidak dapat
dicari jalan keluarnya, maka kita akan menyesuaikannnya sambil
berjalan”.Ikutilah secara terus menerus keputusan yang telah dibuat.
7. Jika
anda tidak mau gagal dalam melaksanakan keputusan, maka lakukan
persiapan. Demikian juga agar keputusan yang telah diambil tidak gagal
pelaksanaannya, maka persiapan harus dilakukan dengan memonitor atau
mengikuti secara terus menerus perkembangannya.
8. Punyailah keberanian.
Setelah
semua langkah untuk mengatasi kesulitan telah dilakukan, maka
tantangan-tantangan pasti akan muncul. Maka disinilah diperlukan adanya
keberanian untuk menghadapinya. Apalagi bila keputusan yang dibuat
sebagian besar banyak yang menentangnya. Suara mayoritas memberikan
ketidak setujuannya. Rosevelt mengatakan: ‘Seseorang dengan keberanian
akan membuatnya menjadi mayoritas”. Ini berarti bahwa berbekal
keberanian yang dipunyai oleh seseorang, maka ia akan mampu menguasai
dan mendapat dukungan mayoritas.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment