BREAKING

Thursday, June 20, 2013

KELAKAR YANG BENAR BIKIN SEHAT

Dalam situasi genting dan mendesak, Gus Dur—saat menyusun kabinetnya—meminta Mahfud M.D. untuk menjabat posisi menteri pertahanan. Mahfud hampir menolak penunjukannya. “Alasan saya,” kata Mahfud, yang kemudian juga menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi dan kini sudah mantan, “karena saya tidak memiliki latar belakang soal TNI/Polri atau pun pertahanan.”
Gus Dur lalu mengeluarkan jawaban yang membuat Mahfud tak bisa menolak permintaannya. “Pak Mahfud harus bisa,” ujar Gus Dur, “Saya menjadi Presiden juga tidak punya latar belakang presiden, kok.” Dengan kelakarnya itulah Gus Dur memecah kebuntuan dan membuat orang lain tak bisa berkata lain kecuali setuju.
Banyak pemimpin/pejabat (perusahaan, politik, birokrasi pemerintahan, dan lain-lain) yang menganggap bahwa kelakar tidak pantas disampaikan di tengah pidato di hadapan khalayak ataupun dalam pembicaraan empat-mata. Tak heran bila pidato mereka kering dan membikin hadirin mengantuk. Padahal kelakar dapat mendekatkan jarak di antara yang pidato dan yang mendengarkan, merekatkan ikatan di antara yang memimpin dan pengikutnya. “Rasa humor itu bagian dari seni kepemimpinan,” kata Dwight Eisenhower, presiden AS ke-34, “agar orang-orang mau bergerak, agar berbagai hal berjalan.”
Sebagaimana dipelajari oleh ahli manajemen, banyak manfaat yang diperoleh dari kelakar yang disampaikan dengan tepat, di antaranya:
Kelakar itu mencairkan. Di tengah suasana kaku, kelakar dapat mengencerkannya, membuat orang-orang jadi rileks dan tidak merasa terintimidasi. Ketika negosiasi bisnis tengah berlangsung, pemasok, pelanggan, mitra biasanya lebih lunak bila diajak berbicara dalam suasana yang diwarnai kelakar. Bawahan juga lebih membuka diri kepada manajer.
Kelakar itu meredakan. Barangkali hampir setiap minggu orang dihadapkan pada situasi tegang. Macam-macam penyebabnya, misalnya negosiasi gagal, terjadi kesalahan operasional, dan lain-lain. Ketika ruang rapat terasa memanas karena ketegangan, kelakar dapat menjadi penolong dalam mendinginkannya, sehingga karyawan dapat tersenyum kembali, suasana menjadi lebih rileks, orang-orang sanggup berpikir jernih, dan mudah-mudahnya keputusannya pun jadi lebih baik.
Kelakar itu melunakkan. Orang mungkin lebih suka mendengar kabar baik lebih dulu ketimbang kabar buruk. Dan kabar buruk bisa menaikkan tekanan darah. Sebagian orang mungkin sedih karena kawannya dikeluarkan dari kantor untuk penghematan. Nah, kelakar dapat melunakkan suasana hati karena mendengar kabar buruk, lalu mengambil hikmah dari situ.
Kelakar bermanfaat untuk merekatkan tim. Kelakar dan tawa bersama mempunyai fungsi memfasilitasi ‘sense of community’—sekumpulan orang merasa satu keluarga. Aktivitas outbond memang bagus, tapi di tempat manapun jurus kelakar dapat dikeluarkan untuk membangun kebersamaan.
Kelakar memberi penekanan. Sehabis rapat, orang seringkali lupa pada apa yang telah diputuskan. Dua cara untuk membuat peserta rapat ingat: kemarahan dan kelakar yang pas dosisnya. Pilihan pertama seringkali membuat orang tergerak menjalankan keputusan dengan rasa takut, sedangkan kelakar membuat orang lebih sering ingat apa yang semestinya ia kerjakan dengan rasa gembira.
Kelakar itu memotivasi. Siapapun sangat mungkin menyadari telah berbuat salah dan mau belajar. Tapi, seringkali, orang menjadi defensif manakala sikap atasan dipandang memalukan dirinya. Misalnya, memarahi di hadapan orang banyak. Kelakar yang tepat membuat seseorang menyadari kesalahannya dan termotivasi untuk memperbaiki diri dan terus maju. Apa lagi di saat-saat sukar.
Manusia pada dasarnya menyukai kelakar dengan dosis yang pas dan situasi yang tepat. Bahkan ada orang yang sakit namun masih sanggup berkelakar mengenai dirinya. Ia, tentu saja, orang yang hebat—ia telah mampu menguasai dirinya. Dalam kepemimpinan, sense of humor kerap dikaitkan dengan kepemimpinan yang memprioritaskan pertumbuhan, relasi yang saling membutuhkan, dan keterlibatan orang lain.

About ""

Melangkahlah Penuh Semangat dan Rendah Hati. Karena Sesungguhnya Hidup Untuk Memecahkan Masalah.

Post a Comment

 
Copyright © 2013 CAK YITNO
Design by FBTemplates | BTT