Sebagai penutup amalan di bulan Ramadhan,
ada zakat fitrah untuk pelengkap membersihkan diri. Sesuai dengan
namanya, zakat fitrah bertujuan untuk mengembalikan seseorang yang
mengerjakannya seperti baru terlahir kembali.
Dan zakat fitrah dilaksanakan oleh muslim
laki-laki maupun perempuan, dari bayi hingga tua renta sekalipun semua
diwajibkan membayar zakat fitrah. Namun bukan berarti si bayi harus
mengeluarkan zakatnya sendiri. Orang tuanya atau kepala keluarga lainnya
lah yang wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk tanggungannya tersebut.
Banyak manfaat yang bisa didapat dari
zakat fitrah, baik untuk si pemberi ataupun yang menerima. Anak kecil
akan belajar toleransi dari zakat fitrah dirinya yang dibayarkan oleh
orang tuanya.
Dari zakat fitrah kita juga bisa
mengetahui, seberapa besar dan erat tali persaudaraan di lingkungan
tempat tinggal. Terlebih bagi mereka yang hidup dilingkungan campuran
antara orang kaya, mampu, sederhana, hingga miskin. Zakat fitrah akan
menambah erat tali persaudaraan antar sesama muslim. Ketika yang kaya
turun mendatangi rumah si miskin, mengantar zakat fitrah sambil
tersenyum, keindahan Ramadhan menyambut Idul Fitri akan lebih terasa dan
bermakna.
Lalu yang miskin menyerahkan fitrahnya
kemana? ke panti asuhan mungkin, ke moshalla, dan lebih baik lagi
serahkan zakat fitrah kepada teman senasib dan sepenanggungan. Ciptakan
kebersamaan, pererat silaturrahmi dan persaudaraan, dan ketika mereka
tersenyum setelah menerima zakat fitrah yang kita beri, apalagi sampai
meneteskan airmata haru, disinilah kita akan merasakan FITRAH dengan
makna yang sebenarnya.
Dan yang tidak kalah pentingnya, zakat
fitrah juga bermanfaat agar kita sadar bahwa kita tidak hidup sendiri.
Banyak orang disekitar yang mungkin perlu bantuan dari kita, dan banyak
orang disekitar yang ternyata peduli dengan keberadaan kita. Bersyukur
atas nikmat yang telah dirasa, sehingga tidak terasa berat saat haru
berbagi dengan sesama
Post a Comment