Hukum ini memberi tahu bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita, baik dari segi material maupun non material, pasti ada asal usulnya. Ia tidak akan terjadi begitu saja, contohnya, jika seseorang jatuh sakit, itu pasti ada penyebabnya. Orang itu miskin juga pasti ada asal-usulnya. Dengan kata lain, kita harus selalu waspada pada semua pemikiran, perasaan, dan tingkah laku kita, karena semua ini bisa membuat kita jatuh sakit, bangkrut, dan gagal. Ingat, pikiran adalah penyebabnya, sedangkan lingkungan yang terjadi adalah akibatnya.
Ini sejalan dengan ajaran islam, bahwa Allah SWT akan mengikuti yang manusia sangkakan kepadaNya. Apabila ia berpikir bahwa Allah SWT akan menolongnya, maka pasti ia akan ditolong. Sedangkan apabila ia berprasangka buruk terhadap takdir Allah, maka itu pula yang akan terjadi.
2. Hukum tarik-menarik (Law of Attraction)
Sebenarnya setiap orang merupakan sebuah magnet yang kuat yang dapat menarik orang orang yang berpikiran sama dengannya. Positif akan menarik positif dan negatif akan menarik negatif. Maka jika anda ingin sukses, berpikirlah positif tentangsukses dahulu, maka banyak orang akan berpikiran sama dan datang kepada anda untuk membantu anda mancapai kesuksesan.
Didalam Islam, larangan kita bergaul dengan orang yang berperilaku kufur dan jahat sangat ditekankan. Muslim dilarang bersahabat dekat dengan orang yang tidak beriman, juga adanya ketentuan dalam perkawinan, bahwa orang yang berperilaku buruk (fasik) tentu akan menjadi pasangan hidup bagi orang yang fasik pula.
3. Hukum Pengharapan (Law of Expectation)
“As you think, so you are”. Anda adalah hasil dari pemikiran anda. Sesuatu yang anda harapkan dengan penuh keyakinan akan berlangsung lancar. Anak-anak kita akan hidup mengikuti harapan kita. Kalau anda mamberi tahu anak anda bahwa dia akan menjadi anak yang pandai, dia akan mencoba hidup mengikuti harapan anda, sebaliknya kalau anda berkata kepada anak anda “kamu sangat bodoh” dia pun akan hidup seperti orang bodoh yang anda harapkan. “Allah SWT sungguh akan mengikuti persangkaan hamba-hambaNya”, demikian Al-Quran mengajarkan.
4. Hukum Vakum (Law of Vacum)
Alam adalah seimbang. Jika terjadi vakum (kekosongan), dengan sendirinya ia akan terisi lagi untuk manjaga keseimbangan. Apabila kita sering memberi sedekah, banyak orang akan mendapat manfaat dan jangan lupa pada saat anda memberi sedekah, terjadi kevacuman dalam diri anda dan itu akan dengan cepat terisi.
Sebagai contoh: apabila anda membuka lemari pakaian, anda menemukan banyak baju lama sudah tidak terpakai lagi. Pada saat anda memutuskan memberikannya kepada orang lain, maka tidak lama kemudian, lemari baju anda akan terisi dengan baju-baju baru lainnya. Mengapa? karena anda telahmenciptakan keadaan “vacum” untuk diisi oleh “baju-baju baru”. Ingat, alam sama sekali menolak kekosongan. Alam selalu akan menjaga keseimbangan.
Di dalam islam, kekayaan wajib disucikan melalui sedekah, baik berupa zakat, infaq, maupun sedekah biasa. Hal itu adalah sebagai manifestasi dari ketundukan manusia terhadap penciptaNya.
5. Hukum Getaran (Law of Vibration)
Didunia ini, semua makhluk hidup termasuk tumbuhan dan hewan mengeluarkan getaran masing masing. Pikiran manusia juga merupakan satu jenis getaran. Orang yang sukses mempunyai getaran orang sukses, sedangkan orang gagall memiliki getaran orang gagal. Kalau ingin sukses anda harus meningkatkan pikiran anda ke tahap orang sukses, baru anda bisa mencapai kesuksesan.
Sebagai contoh: sebelum anda membeli sebuah mobil yang berwarna kuning emas, anda jarang memperhatikan bahwa mobil-mobil dengan warna ini ada dijalanan, tetapi bila anda telah memiliki mobil dengan warna itu, anda akan menemukan banyak sekali mobil berwarna demikian dijalanan.
Demikian juga kalau anda ingin berpenghasilan Rp 100 juta sebulan, anda harus meningkatkan getaran anda ke tahap itu agar anda seakan-akan bisa “melihat”, “merasakan”, dan akhirnya memperolehnya.
Dikutip dari Buku Muda Kaya Raya Mati Masuk Surga, Drs. Hasyim Abdullah
Post a Comment