Rutinitas Diciptakan Oleh Orang Kreatif
Dibalik perusahaan-perusahaan yang sukses, lembaga-lembaga yang sukses ataupun dibalik bisnis-bisnis yang sukses ada orang kreatif yang menciptakaannya. Dengan kreativitas, mereka menciptakan suatu produk, solusi, inovasi atau pelayanan yang memberikan nilai atau manfaat yang belum pernah ada atau lebih lebih baik dari apa yang sudah tersedia saat ini.Untuk menciptakan kestabilan penyediaan produk, solusi, inovasi atau pelayanan tersebut kepada orang banyak, maka orang kreatif tersebut harus menciptakan sistem penghasil output yang kontinyu dimana sistem tersebut dapat berjalan secara otomatis untuk menghasilkan output dengan kualitas yang stabil. Sistem itulah yang menjalankan rutinitas menghasilkan output sebagai pengganti tugas yang dulu dilakukan oleh penemunya. Sistem ini disebut rutinitas karena adanya kesamaan proses kerja dalam menghasilkan output yang sama secara berulang-ulang.
Kreativitas Membutuhkan Rutinitas
Bayangkan kalau Thomas Alva Edison hanya membuat lampu untuk dirinya sendiri, dunia pasti akan tetap diterangi lilin dan obor dimalam hari. Bayangkan kalau Bill Gates menginstall sistem operasi Windows hanya untuk komputer miliknya, saat ini pasti kita tak akan bisa mengerjakan pengetikan dokumen sambil mendengarkan lagu favorit di komputer yang sama. Thomas Alva Edison dan Bill Gates membutuhkan sistem yang kontinyu atau rutinitas untuk bisa memberikan nilai kepada masyarakat luas. Sebuah sistem rutinitas yang memastikan ketepatan kualitas dan ketersediaan kuantitas yang dibutuhkan. Sistem rutinitas tersebut bagi sang kreatif dibutuhkan untuk memberikan waktu luang yang dibutuhkan untuk menciptakan kreativitas-kreativitas baru. Itulah mengapa kreativitas membutuhkan rutinitas.Nasib Rutinitas, Kebebasan Kreativitas
Sementara sang pencipta kreativitas mempunyai kebebasan waktu untuk berpikir kreatif, sang pelaku rutinitas terjebak dalam proses produksi atau kegiatan yang berulang-ulang. Kebebasan waktu sang pelaku rutinitas sangat terbatas. Bagi pelaku rutinitas, proses produksi lama kelamaan menjadi hal yang mudah untuk dikerjakan tanpa harus berpikir. Otomatisasi proses produksi ini merupakan indikator prestasi bagi sang rutinitas.Rutinitas Menumpulkan Kreativitas
Bagi seorang pekerja, rata-rata minimal selama delapan jam dalam sehari kita harus bekerja di tempat yang sama, dengan lingkungan, model pekerjaan, proses pekerjaan, patner kerja, metode penyelesaian kerja dan aspek lainnya yang keseluruhan bentuknya serupa. Proses kesamaan-kesamaan aktivitas ini, akan medatangkan kejenuhan bekerja yang lambat laun akan menumpulkan kreativitas dan motivasi bekerja. Lambat laun kita akan berevolusi menjadi sebuah robot mesin produksi yang mengerjakan pekerjaan yang sama berulang-ulang, berulang-ulang, dan berulang-ulang…Sang pelaku rutinitas menggunakan sebagian besar energinya untuk menghasilkan output sesuai dengan standar kualitas dan kuantitas yang ditargetkan. Sedangkan sang pelaku kreativitas menggunakan sebagian besar energinya untuk menghasilkan output berupa produk, solusi, inovasi atau pelayanan baru yang memberikan nilai lebih atau manfaat lebih dari apa yang sudah ada bagi masyarakat luas.
Penghasilan Sang Rutinitas dan Sang Kreativitas
Baik rutinitas maupun kreativitas, penghasilan mereka diperoleh dari output yang bermanfaat bagi orang lain.Dari penghasilan per output, Sang rutinitas mungkin bisa mendapatkan 80% penghasilannya dari satu output yang mereka hasilkan. Sedangkan sang kreativitas hanya mendapatkan 20%.
Bedanya, sang rutinitas tidak dapat menduplikasi penghasilannya. Waktu dan kondisi fisik membatasi sang rutinitas untuk memperoleh pendapatan yang lebih besar.
Sang kreativitas selalu dapat menduplikasi pendapatannya lewat waktu dan energi sang rutinitas. Hanya imajinasi yang membatasi sang kreativitas untuk memperoleh pendapatan yang lebih besar.
Anda Tidak Akan Pernah Menjadi Kaya Lewat Rutinitas kecuali dengan rutin berpikir kreatif..
Post a Comment