Sangat mungkin manusia sudah hidup dibumi selama jutaan tahun,penemu fosil dan fragmen lainnya menjelaskan bahwa evolusi manusia bukan dari spesis primitif seperti yang dijelaskan dalam teori Darwin.
Sampai
saat ini, masih banyak peneliti yang mendukung teori Darwin yang
‘mungkin’ hanya bertujuan untuk menggapai popularitas dibalik penemuan
kerangka manusia kera ataupun spesis primitif. Tapi bisakah kita
mengkategorikan manusia yang menggunakan peralatan batu dan api sebagai
manusia kera primitif?
Teori evolusi manusia
tampaknya terputus disebabkan penemuan fragmen dan fosil manusia
berusia jutaan tahun, mereka juga berkembang ditahun-tahun yang sama
dengan manusia kera. ‘Forbidden Archeology: The Hidden History of the Human Race‘ karya Michael A. Cremo,
sebuah buku yang mengungkapkan bahwa manusia modern sudah ada selama
jutaan tahun. Ilmu pengetahuan mengungkapkan fakta, prasangka
berdasarkan tindakan teori ilmiah saat ini sebagai penyaring yang
memberi gambaran prasejarah, yang sebagian besar belum tentu benar.
Evolusi Manusia Primitif Dan Teori Darwin
Tahun 1859, Charles Darwin menerbitkan buku ‘On The Origin of Species‘ yang menyatakan bahwa spesies berevolusi dari waktu ke waktu, perubahan yang dikendalikan melalui seleksi alam. Teori evolusi
ini dianggap kurang rinci dan telah dipertimbangkan sebelum termasuk
teori yang dikembangkan kakeknya, Erasmus Darwin. Ide Erasmus dan
gagasan evolusi melalui seleksi alam dianggap hampir sama seperti yang
digagaskan Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace.
Tahun 1871, Darwin menerbitkan ‘The Descent of Man‘ yang menuliskan teori bahwa manusia berevolusi dari beberapa jenis kera prasejarah. Kemudian Teori Darwin
dianggap penting oleh pendukungnya untuk menemukan rantai evolusi yang
hilang, termasuk kera yang memiliki karakteristik manusia dan manusia
primitif dengan karakteristik mirip kera seperti yang terlihat dalam
fosil saat ini.
Manusia Neanderthal
ditemukan dilembah Neandertal, Jerman pada tahun 1856, kemudian terus
ditemukan diwilayah Eropa, Asia Barat dan timur. Ilmuwan membutuh manusia kera
dan primitif untuk diteliti yang kemudian menggambarkan manusia
Neanderthal meskipun mereka memiliki otak paling besar seperti manusia
saat ini. Tulang hyoid di tenggorokan mereka secara fisik seperti
manusia saat ini (termasuk raksasa, hewan buas berbulu, kera yang berjalan dengan postur membungkuk), semua itu termasuk karakteristik primitif sesuai teori Darwin.
Neanderthal dikatakan spesis manusia primitif tertua yang pernah ditemukan berusia 130,000 tahun yang lulu. Neanderthal yang berusia 350,000 tahun atau bahkan 600,000 tahun dinyatakan oleh beberapa peneliti ‘bukan manusia kera primitif’ dan beberapa penggambaran terlihat seperti orang Eropa modern.
Mengingat
bahwa ras manusia modern memiliki beragam karakteristik fisik, tidak
ada alasan yang menyatakan bahwa Neanderthal adalah spesies yang
terpisah dari manusia modern, dan beberapa antropolog fisik modern telah
mengakuinya.
Spesis Manusia Kera Primitif Menurut Teori Darwin
Para
pendukung teori Darwin waktu itu menganggap teori ini lebih tertuju
pada sesuatu yang lebih primitif, atau lebih mirip spesis kera. Charles Dawson
memperoleh beberapa fragmen tengkorak dan tulang rahang yang ditemukan
di lubang batu, kota Piltdown-Inggris. Pernyataan Arthur Smith bahwa
sisa-sisa fragmen itu asli, mereka berdua menemukan fragmen tulang di
daerah Inggris.
Awal tahun 1913, sejumlah peneliti menduga bahwa Manusia Piltdown
adalah tipuan, Dawson tertangkap basah melakukan hal semacam ini
sebelumnya. Pada tahun 1953 penelitian menunjukkan bahwa Manusia
Piltdown menjadi dugaan tengkorak manusia parsial dan tulang rahang
orangutan. Namun pendukung teori Darwin
kebanyakan pemikir yang berangan-angan bahwa teori Darwin benar adanya.
Kemungkinan besar Dawson berada di balik semua rencana ini, tetapi
kemungkinan konspirasi dalam hal sains kemudian menjadi pertimbangan.
Banyak
sisa-sisa fragmen dan fosil lain ditemukan, diduga sebagai spesies
peralihan antara manusia dan kera, dengan kata lain nenek moyang kera
dan manusia versi teori Darwin. Salah satunya Pithecanthropus erectus
yang ditemukan di Jawa oleh dokter Belanda, Eugene Dubois. Antara 1891
dan 1893 dia menemukan sebuah tulang kepala, tiga gigi, dan kemudian
tulang paha yang diasumsikan dari spesis sama. Tulang kepala
diperkirakan berusia 1,8 juta tahun.
Kemudian Pithecanthropus dibagi menjadi spesies yang lebih luas, Homo erectus. Homo Erectus
berjalan tegak dan membuat alat-alat dari batu dan menggunakan api.
Homo erectus adalah pengecualian, mereka bukan spesies karakteristik
primitif, contohnya tulang alis yang kadang-kadang juga ditemukan pada
manusia modern. Dengan bukti beberapa kerangka yang cukup lengkap dan
fosil Homo erectus juga ditemukan di banyak bagian Afrika, Eropa, dan
Asia, beberapa diantaranya berusia 1,8 juta tahun.
Berdasarkan tengkorak, antropolog memperkirakan otak Homo Erectus rata-rata 850 cc hingga 1100 cc, lebih kecil dari rata-rata otak manusia modern. Ras modern memiliki berbagai ukuran otak rata-rata sekitar 1150 cc hingga 1364 cc. Ini ukuran otak rata-rata, dan beberapa individu memiliki otak lebih kecil.
Fosil
manusia purba lainnya juga ditemukan berbagai peneliti yang cenderung
diberi nama spesies baru berdasarkan pada fragmen tulang. Manusia Rhodesian
didasarkan pada tengkorak yang cukup lengkap dan beberapa fragmen
memiliki ukuran otak 1100 cc. Homo ergaster ditemukan di Asia, memiliki
ukuran otak berkisar 700-1100 cc. Kemudian Manusia Heidelberg ditemukan
di seluruh Eropa, rata-rata memiliki tinggi badan 6 meter dengan ukuran
otak manusia modern. Begitu juga spesies di Afrika Selatan dengan tinggi
badan sekitar tujuh meter. Jadi jelas bahwa ukuran otak fosil-fosil
tersebut bukan spesis berbeda dari manusia sekarang, walaupun pendapat
ini bertentangan dengan teori Darwin.
Bagaimana dengan Homo Habilis
di Afrika Timur yang hidup sekitar 2,3 juta tahun lalu hingga 1,4 juta
tahun lalu? Antropolog tidak setuju menyatakan Homo Habilis adalah nenek
moyang manusia modern. Ukuran otaknya diperkirakan 590-710 cc, dan
peralatan batu telah ditemukan dibeberapa fosil mereka tapi tidak ada
bukti bahwa peralatan itu dibuat dan digunakan oleh spesis Homo Habilis.
Beberapa
antropolog bahkan mengakui bahwa habilis mungkin jenis yang terpisah
dari manusia, dan bahkan mungkin campuran Homo Erectus dan sisa-sisa Australopithecine.
Mungkin spesis ini adalah jenis kera yang sudah punah. Kemudian
Australopithecus, fosil yang ditemukan di Afrika berusia 4 juta tahun.
Otak mereka berukuran 380-430 cc, dan tulang kaki Australopithecus yang
ditemukan mirip kera.
Manusia Modern Sudah Ada Sejak Jutaan Tahun Lalu
Bukti
manusia modern ada sejak 430,000 tahun lalu sebagai titik tolak manusia
awal melalui desain canggih yang ditemukan diwilayah utara, Jerman.
Pendukung teori Darwin menyatakan bahwa Homo Sapiens modern
hidup sejak 50ribu tahun yang lalu. Sementara peneliti modern menyatakan
bahwa nenek moyang manusia sudah hidup sekitar 100 ribu tahun, bahkan
sekarang banyak peneliti yang sepakat bahwa manusia mulai berkembang
sejak 275 ribu tahun lalu.
Peralatan batu yang ditemukan di Hueytalco-Meksiko berusia 250 tahun, jauh sebelum manusia bermigrasi ke Amerika. Tengkorak manusia ditemukan diwilayah Buenos Aires, Argentina yang berusia 1 juta tahun, dan patung manusia berukuran kecil ditemukan di Nampa-Idaho dalam lapisan bebatuan berusia 2 juta tahun. Bukti ini jelas menyatakan bahwa ras manusia sudah ada dan hidup berdampingan dengan manusia kera sebagai ras primitif.
Bukti
semakin bertambah, fosil-fosial yang ditemukan berusia terkadang lebih
tua dari pernyataan evolusi manusia. Kemungkinan manusia modern sudah
ada sejak 2,5, atau bahkan 10 juta tahun yang lalu, dimana teori Darwin
menyatakan manusia kera hidup ditahun-tahun tersebut.
Post a Comment