BREAKING

Monday, January 30, 2012

MEMBANGUN MOTIVASI DIRI DALAM RANGKA MERAIH PRESTASI

MEMBAHAS TENTANG MOTIVASI DALAM DIRI, ADALAH MASALAH YANG SELALU
MUNCUL DALAM RANGKA MANUSIA MEMBANGUN HUBUNGAN YANG “BERARTI”
BAIK DENGAN DIRINYA MAUPUN DENGAN LINGKUNGAN SOSIALNYA. APA YANG
DIMAKSUD DENGAN HUBUNGAN YANG “BERARTI” MUNGKIN BERBEDA-BEDA
ANTARA SATU ORANG DENGAN YANG LAIN. BEGITU PULA TAHAPAN MEMAHAMI
APA YANG DIMAKSUD DENGAN “BERARTI” JUGA BERBEDA DARI MASA KE MASA
BAGI SESEORANG, PADA SAAT SESEORANG ADA PADA MASA KANAK- KANAK,
INTERPRETASINYA TERHADAP ARTI HUBUNGAN YANG BERARTI PASTI AKAN
BERBEDA DENGAN MASA DIA DEWASA, TUA, DST.
MOTIVASI ?
Motivasi atau motif atau kebutuhan atau desakan atau keinginan atau dorongan adalah
kata yang sering digunakan untuk menyebut kata motivasi. Adapun sebetulnya asal kata
motivasi adalah movere dari bahasa Latin yang sama dengan to move dalam bahasa
Inggris yang berarti menggerakkan atau mendorong. Berdasarkan asal kata tersebut
ada yang mendefinisikan motivasi sebagai;
1. Keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
2. Motivasi merupakan semua kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang
memberi daya, memberi arah dan memelihara tingkah laku.
Pada dasarnya motivasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu motivasi internal dan
motivasi eksternal.
MOTIVASI INTERNAL
Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang. Keperluan dan keinginan yang ada
dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internalnya. Kekuatan ini akan
mempengaruhi pikirannya yang selanjutnya akan mengarahkan perilaku orang tersebut.
Penggolongan motivasi internal memang belum disepakati bersama oleh para ahli tetapi
lazimnya motivasi internal dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Fisiologis yang merupakan motivasi alamiah seperti rasa lapar, haus, dll
2. Psikologis yang dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori dasar yaitu:
- Kasih sayang, motivasi untuk menciptakan kehangatan,keharmonisan,
kepuasan batin/emosi dalam berhubungan dengan orang lain.
- Mempertahankan diri, untuk melindungi kepribadian,menghindari luka fisik
dan psikologis, menghindari dari rasa malu dan ditertawakan orang serta
kehilangan muka, mempertahankan gengsi dan mendapatkan kebanggaan
diri.
- Memperkuat diri, mengembangkan kepribadian, berprestasi, mendapatkan
pengakuan dari orang lain, memuaskan diri dengan penguasaannya
terhadap orang lain.
MOTIVASI EKSTERNAL
Memang motivasi eksternal tidak dapat dilepaskan dari motivasi internal. Teori motivasi
eksternal menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada di dalam individu yang dipengaruhi
oleh faktor intern. Motivasi eksternal biasanya dipahami sebagai usaha untuk
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Misalnya dalam organisasi bagaimana
bawahan memimpin anak buahnya/ bawahan atau anggota. Jika disesuaikan dengan
materi seperti dalam judul di atas, membahas motivasi internal dipandang lebih tepat
untuk dibahas.
MENGENAL DIRI
Jika dikatakan motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu dan jika dikatakan sumber
motivasi seseorang berasal atau tergantung dari needs dan keinginan yang ada dalam
dirinya, maka yang perlu dilihat pertama kali adalah sampai sejauh mana seseorang
mengenal keinginan dan keperluannya. Mengenal diri berarti mengenal needs,
emotions, wants, desires, potensi, kemampuan atau ketidakmampuan dalam
memutuskan sesuatu. Hal tersebut tidaklah mudah dan bukan sekejap jadi. Yang
dilakukan dalam proses tersebut yang berlangsung terus menerus adalah proses
mengenal diri sendiri. Socrates menyebutnya dengan Know Thyself.
MANUSIA MAHKLUK UNIK
Manusia merupakan mahkluk yang unik bahkan jika dilihat dari sejarah perkembangan
keilmuan, sebagian besar perjalanan sejarah keilmuan diisi dengan pembahasan
mengenai manusia. Manusia dibahas dicari tahu asal usulnya, manusia dipertanyaan
hakekatnya, hal – hal yang ada di dalam diri manusia dipertanyakan, dll. Hal ini
menunjukkan bahwa manusia memang adalah sebuah ciptaan yang unik dan seperti
diketahui dan telah diyakini bersama bahwa manusia adalah ciptaan Nya yang tertinggi.
Ia beda dengan ciptaan – ciptaan Nya yang lain. Kita tidak akan lebih lanjut lagi
membahas tentang manusia dan keunikannya karena pastilah kita yakin bahwa kita
berbeda dengan mahkluk lainnya. Yang perlu dipahami di sini adalah setelah mengenal
diri adalah, jika kita ingin menjadi hidup menjadi manusia adalah mengisi hidup dengan
keberanian memilih dengan bermodalkan kemauan untuk memberi dan menerima,
membantu dan dibantu
KEPRIBADIAN DAN PELAKSANAAN PERAN DALAM HIDUP
Jika kita ditanyai, Who are You? Kita dapat menjawabnya dengan bebagai macam cara,
menyebut nama… saya Ida… menyebut suku..saya perempuan Jawa… menunjukkan
status…Saya adalah Nyonya Jefry Sembiring…Saya dosen Mercu Buana…dll… apakah
menjawab siapa diri kita dengan cara begitu sah??? Ya karena setiap hari seseorang
ada dalam berbagai peran. Kita memang bkan orang yang berbeda tetapi kita
menggunakan peran yang berbeda dalam menunjukkan keberadaan diri kita! Kita
mampu menyebut peran sejauh kita mengenal diri kita. Misalkan kita kenal diri kita
sebagai student maka kita akan berperan sebagai student dan tahu bagaimana cara
berperan sebagai student dengan student atau student dengan teacher, dst. Inilah yang
disebut dengan adjustment.
Peran yang kita bawakan berbeda maka orang lain pun akan melihat kita dalam
kepribadian yang berbeda-beda. Personality dapat dikenal dengan personality yang
tampak dari faktor fisik seperti bentuk tubuh, warna kulit, tinggi badan, ekspresi wajah,
dll. Selain itu ada juga yang tidak tampak yang menggambarkan apa yang dimliki
seseorang dalam dirinya seperti calm, pandai, ramai, tulus, bersahabat, dll . Kata – kata
ini digunakan untuk menggambarkan atau mengevaluasi faktor-faktor yang dimiliki
dalam diri seseorang, sebagai produk apa yang senantiasa ditampilkannya. Inilah
konsep yang disebut dengan self image.
Seseorang tidak dilahirkan dengan self image, tetapi ia membentuknya. Persoality dan
self image bukan sesuatu yang statis tetapi dapat berubah. Personality dan self image
dipengaruhi oleh berbagai macam pengalaman yang terjadi dalam hidup baik sudah,
senang, berhasil, gagal, dll
Jika kita dapat melihat diri kita secara realistis maka kita dapat Menerima dan
bertumbuh. Menerima dalam arti menerima segala sesuatu dalam diri yang dapat atau
tidak diubah dan memanfaatkan itu semua untuk bertumbuh.
Hasil dari pengenalan diri ada berbagai macam yaitu
I’m not Ok-You’r Ok, posisi tergantung orang lain
I’m not Ok- You’r not OK, posisi pasrah tidak punya daya hidup
I’m Ok-You’r not Ok, posisi “kriminal”
I’m Ok- You’r Ok. Posisi harapan, posisi paling OK
Seseorang perlu mengenal dirinya dan memiliki kepercayaan/keyakinan terhadap
dirinya terlebih dahulu sebelum ia dapat menjadi orang yang dapat dipercaya atau
mampu percaya/yakin terhadap orang lain.
I NEED AND I FEEL COZ I AM HUMAN
Ellenson dalam bukunya Human Relations menyatakan dengan tegas hal tersebut.
Memang emosi dan needs adalah dua hal yang berbeda tetapi memiliki hubungan satu
dengan yang lain. Setiap hari kita memiliki needs dan mengalami emosi. Misalnya saya
ingin tidur tapi tetanga berisik maka kita merasa kesal. Saya ingin belajar dan suasana
mendukung maka saya merasa senang. Atau saya sedang merasa sedih tapi saat ingin
belajar..??!! maka… Di sinlah tergambar bahwa need dan emosi meskipun berbeda
tetapi saling berhubungan.
Berbicara tentang need sangat erat dengan motivasi. Banyak pakar yang membahas
tentang need dan hubungannya dengan motivasi. Salah satunya yang terkenal adalah
Maslow. Maslow menggambarkan need seseorang dimula dari level yang paling rendah
fisiologis, keamanan, sosial hingga ke taraf yang lebih tinggi yaitu penghargaan dan
aktualisasi diri.
Seseorang mampu mengenal apa yang diperlukan jika ia mengenal perannya dan
mengenal nilai sebagai konsekuensi dari perannya tersebut. Contoh, jika seseorang
mengenal peran dirinya adalah student maka jika ia tahu nilai äpa yang dimaksud
dengan student yang ideal” maka ia tahu apa yang diperlukannya. Darimana ukuran nilai
dapat diperoleh seseorang…dari sistem sosial yang ada di sekelilingnya..misalnya
bagaimana orang tua menanamkan nilai nya, bagaimana lingkungan mengajarinya
tentang nilai-nilai dst. Proses ini tidak mudah karena akan banyak hal yang membuat
seseorang berpikir atau bernalar dengan tidak tepat sehingga nilai -nilai yang dianutnya
pun menjadi tidak tepat.
JATUH BANGUNNYA SEORANG MANUSIA
Hidup ini berubah, manusia jatuh itu biasa. Terkadang kita menerima apa yang kita
harapkan tetapi terkadang juga tidak. Terkadang kita tahu apa yang seharusnya
dikerjakan tetapi emosi tidak mendukung, dll Inlah yang disebut dengan problematikan
kehidupan. Masalah besar dalam hidup biasanya dibagi menjadi dua yaitu Frustrasi dan
Konflik. Biasanya frustrasi disebabkan oleh masalah yang banyak, bercabang dan
berkepanjangan. Frustrasi dapat dirasakan apabila kita tidak dapat memenuhi apa yang
kita harapkan atau tujuan yang telah direncanakan. Hal ini dapat disebabkan dari dalam
diri maupun dari luar. Hal ini sangat tergantung dari ketangguhan sesorang melakukan
penyesuaian diri dengan masalah. Sedangkan konflik biasanya terjadi apabila kita
dihadapkan dengan dua masalah. Frustrasi dan konflik adalah dua hal yang salng
berhubungan. Sebagai contoh kita bertemu dengan kepentingan yang berbeda dengan
orang lain, masalah tidak terpecahkan, ini dapat mengakibatkan frustrasi.
Penyesuaian terhadap masalah dapat dilakukan dengan berbagai macam cara:
1. Lari (menarik diri) dari masalah
2. Melupakan masalah
3. Menghindar biasanya dengan tatktik yang bermacam-macam atau melakukan
konflik semu (Pseudo conflict)
4. Menghadapi masalah. dari berbagai metode, yang terakhir tampaknya yang
terbaik.
KOMUNIKASI MODAL DALAM MENGEMBANGKAN DIRI
MELALUI KOMUNIKASI, MENGENAL PERAN
Ternyata berbicara tentang motivasi, untuk mau melakukan sesuatu, bukan hanya
tentang motivasi tersebut aja. Kita harus mengenal diri, mampu mengenal orang lain,
mampu mengatasi masalah yang terjadi baik karena diri sendiri ataupun karena orang
lain. Suatu modal utama untuk mampu memiliki semua itu adalah berkomunikasi baik
bekomunikasi dengan Yang Di atas, Berkomunikasi Dengan Diri Sendiri maupun
Berkomunikasi Dengan Orang lain. Mengenai komunikasi ini idak akan dibahas lagi
secara detail. Tetapi sedikit akan kita lihat dimana korelasinya komunikasi dengan
materi motivasi. Jika dikatakan seseorang dapat memotivasi diri jika dia kenal dengan
dirinya termasuk mampu mengenal apa yang diperlukannya, maka dapat dipastikan
seseorang dapat mengenal dirinya karena ia berkomunikasi dengan pihak lain maupun
diri sendiri. Melalui komunikasinya dengan pihak lain, ia dapat mengenal peran dan
mengambil peran itu dalam dirinya.
Herbert Mead menyebutnya dengan Role Taking dan Generalized Other. Cara pertama
seseorang dapat melihat dirinya sendiri seperti orang lain melihat dirinya adalah melalui,
pengambilan peran seperti orang lain melihat diri kita. Tentu saja tindakan ini tidak
mungkin dilakukan tanpa bahasa (simbol yang signifikan), Melalui bahasa, seorang anak
belajar merespon, memperhatikan, dan belajar memahami orang lain. Ide tentang
generalized other adalah inti dari teori Mead tentang Self. Generalized other merupakan
peran gabungan dari seorang individu melihat dirinya (atau orang lain melihat dirinya).
Ini merupakan persepsi individual (kita) sebagai cara orang lain melihat kita.
MEMILIKI CITRA DIRI, MENJAGA REPUTASI
Seseorang mampu mengenal citra dirinya, orang lain pun demikian. Manakah yang
hendak kita citrakan tentang diri kita? Citra yang positif atau citra yang negatif.. Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa reputasi adalah keseluruhan estimasi tentang kita
yang ada dalam benak/dialami oleh orang lain. Contohnya seseorang memandang kita
memiliki kepibadian yang baik dan itu berlangsung dan dialaminya berulang-ulang maka
lama kelamaan akan muncul pandangan dari orang tersebut bahwa kita memang baik
adanya. Sehingga orang tersebut pun akan mengatakan pada orang lain bahwa kita
baik dan akhirnya mereka trust pada kita.
Jika kita tahu siapa diri kita…kita adalah mahasiswa… mahasiswa Indonesia… kita tahu
nilai-nilai terhadap peran itu mahasiwa seharusnya rajin belajar, profesional, dst…
mahasiswa Indonesia seharusnya manusiawi, suka saling tolong, mau menghargai
orang lain, dst… maka lakukan itu… Jangan sebaliknya…untuk apa… tergantung needs
kita apa terhadap itu… supaya ditraktir teman, kenyang tanpa harus mengeluarkan
uang…supaya bisa lulus cepat? Supaya punya banyak teman.. supaya dihargai sebagai
orang yang baik atau untuk needs tertinggi ingin menjadi orang yang baik, dihargai dan
berguna bagi banyak orang..!! Semuanya terserah pada pilihan masing-masing
KESIMPULAN:
Manusia mahkluk unik penuh dengan dinamikanya. Salah satu dinamika manusia
adalah kehilangan motivasi untuk melakukan sesuatu. Untuk menumbuhkannya perlu
dilihat kembali apa yang saat ini menjadi prioritas hidupnya. Tetapi sekali lagi itu semua
dapat dilakukan jika ia mampu mengenali siapa dirinya…!

About ""

Melangkahlah Penuh Semangat dan Rendah Hati. Karena Sesungguhnya Hidup Untuk Memecahkan Masalah.

Post a Comment

 
Copyright © 2013 CAK YITNO
Design by FBTemplates | BTT