BREAKING

Thursday, June 6, 2013

Hemodialisa / Cuci darah


Mungkin anda sudah pernah mendengar tentang hemodialisa atau yang lebih dikenal awam dengan cuci darah. Tapi apa sebenarnya hemodialisa itu? Bagaimana proses hemodialisa sebenarnya? Amankah untuk dilakukan terus menerus?
Apa itu hemodialisa?
Hemodialisa adalah metode pencucian darah dengan membuang cairan berlebih dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh melalui alat dialysis untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak. Kapan saya harus melakukan hemodialisa?
Hemodialisa dilakukan bila ginjal anda sudah tidak mampu melaksanakan fungsinya atau biasa disebut dengan gagal ginjal. Gagal ginjal dapat dibagi dua yaitu gagal ginjal akut dimana fungsi ginjal terganggu untuk sementara waktu sehingga hemodialisa dilakukan hanya hingga fungsi ginjal membaik dan gagal ginjal kronis dimana fungsi ginjal rusak secara permanen akibatnya hemodialisa harus dilakukan seumur hidupnya.
Mengapa hemodialisa ini penting?
Ginjal merupakan organ vital yang berfungsi membersihkan darah kita dari cairan berlebih, zat-zat sisa yang berbahaya dan elektrolit berlebih. Ginjal juga berfungsi menghasilkan hormone yang penting dalam proses metabolism tubuh dan merangsang pembentuk sel darah merah. Jika ginjal ini rusak maka bisa dibayangkan bahayanya bagi tubuh kita bahkan bisa menyebabkan kematian akibat menumpuknya cairan dan zat berbahaya dalam tubuh, karena itulah hemodialisa harus dilakukan untuk menggantikan fungsi ginjal tersebut.
Bagaimana hemodialisa bekerja?
Pertama kita harus mempersiapkan pembuluh darah sebagai akses masuknya selang dari alat dialysis. Pembuluh darah yang digunakan ada dua yaitu arteri sebagai akses keluarnya darah kotor ke dalam mesin dan vena sebagai jalan masuknya darah bersih dari mesin ke dalam tubuh. Melalui jarum maka selang dimasukkan ke dalam pembuluh darah. Biasanya anda akan diberikan bius local untuk mengurangi nyerinya. Pembuluh darah yang digunakan biasanya yang berukuran besar misalnya di daerah pangkal paha, daerah lengan dll. Pembuluh darah ini akan digunakan secara bergantian untuk mencegah mengerasnya pembuluh darah yang akhirnya nanti tidak bisa digunakan kembali.

Tentu anda akan bertanya รข€bagaimana dengan orang yang harus melakukan hemodialisa seumur hidupnya,  apakah tidak ada cara yang lebih praktis? Anda tidak perlu khawatir, karena ada cara baru untuk membuat akses yang permanen bagi pembuluh darah yaitu dengan membuat anatomosis antara arteri dan vena yang biasa disebut dengan Cimino-Breschia fistula atau dengan menghubungkan arteri dengan vena lewat pembuluh darah tambahan (graft). Daerah yang dipilih biasanya pembuluh darah di lengan bawah. Dengan cimino, anda hanya perlu menggunakan satu akses setiap kali  melakukan hemodialisa hanya saja anda perlu menunggu 2-6 minggu hingga luka operasi sembuh dan cimino bisa digunakan. Cimino ini bisa bertahan selama 3 tahun untuk kemudian harus dicari pembuluh darah yang lain.

Setelah akses didapatkan, maka proses hemodialisa akan dilakukan. Hemodialisa dilakukan dengan alat yang disebut dialyzer. Mesin akan memompa darah kita keluar dari tubuh secara sedikit demi sedikit untuk kemudian dicuci dalam dialyzer ini. Dialyzer merupakan alat seperti filter dengan ribuan serat halus yang akan menyaring semua zat berbahaya, cairan dan elektrolit berlebih. Di dalam dialyzer terdapat cairan khusus yang disebut dialysate yang mengandung cairan dan formula khusus yang berfungsi menyerap zat yang tidak perlu dan menambahkan zat atau mineral atau elektrolit yang kurang. Komposisi dialysate dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan cairan dan darah anda saat melakukan hemodialisa. Karena itulah setiap kali akan melakukan hemodialisa anda akan melalui pemeriksaan darah terlebih dahulu dulu untuk melihat komposisi elektrolit dan berbagai komponen kimia darah dalam tubuh saat itu.

Setelah selesai disaring, maka darah yang sudah bersih akan dipompa kembali ke dalam tubuh. Proses ini akan diulang berkali-kali hingga seluruh darah berhasil disaring.
Proses hemodialisa ini dapat dilihat dalam video berikut ini http://www.youtube.com/watch?v=x_ra9YUX9fk
Berapa lama proses hemodialisa berlangsung?
Rata-rata tiap orang memerlukan waktu 9 – 12 jam dalam seminggu untuk mencuci seluruh darah yang ada, tetapi karena ini waktu yang cukup panjang, maka biasanya akan dibagi menjadi tiga kali pertemuan dalam seminggu selama 3-5 jam setiap kali hemodialisa.

Tentu saja ini tidak sama untuk tiap orang, lamanya waktu yang dibutuhkan dan berapa kali dalam seminggu harus dilakukan hemodialisa sangat tergantung pada derajat kerusakan ginjal, diet sehari-hari, penyakit lain yang menyertai, ukuran tubuh dll. Karena itu penting untuk konsultasi secara teratur pada dokter yang menangani anda mengenai jadwal hemodialisa anda.

Apa komplikasi yang dapat muncul selama hemodialisa?
-          Hipotensi : ini paling sering pada pasien gagal ginjal dengan diabetes mellitus atau kencing manis tapi seiring dengan kemajuan teknologi, resiko ini semakin berkurang.
-          Kram otot. Dulu hal ini sering terjadi tetapi dengan mesin dialysis sekarang angka kejadiannya berkurang.
-          Reaksi anafilaktik atau alergi terhadap cairan dialysate. Biasanya ini terjadi pada hemodialisa pertama kalinya tapi akan berkurang seirirng seringnya hemodialisa dilakukan.
-          Selain itu anda dapat merasa mual, mengantuk, lelah, pusing, dan dingin selama proses hemodialisa dilakukan. Beritahukanlah pada staf yang bertugas agar mereka dapat membantu anda merasa lebih baik.
Apakah saya harus melakukan hemodialisa seumur hidup saya?
Bila anda belum bisa melakukan transplantasi ginjal untuk menggantikan ginjal anda yang rusak maka anda harus melakukan hemodialisa seumur hidup anda.
Apa saja yang harus saya lakukan selama menjalani proses hemodialisa?
  1. Anda tentu saja harus melakukan hemodialisa secara teratur dan sesuai jadwal agar tercapai hasil yang maksimal.
  2. Lakukanlah check up secara teratur dengan dokter yang menangani anda.
  3. Diet dan cairan yang tepat.
  4. Melakukan pengontrolan yang ketat terhadap penyakit lain yang menyertai keadaan gagal ginjal misalnya kontrol gula darah pada diabetes, kontrol tekanan darah pada hipertensi  dan kontrol lainnya.
  5. Melakukan transfusi darah atau Recombinant human erythropoietin (EPO) untuk mengatasi anemia yang terjadi karena hemodialisa tidak bisa menggantikan fungsi ginjal dalam menghasilkan hormone yang merangsang pembentukkan sel darah merah.

Waspadalah dan segera konsultasi ke dokter bila anda mengalami :
-          Bengkak pada seluruh tubuh
-          Tekanan darah yang tinggi
-          Rasa lelah yang berlebihan dan tubuh terasa sangat lemas
-          Insomnia atau sulit tidur di malam hari
-          Mual dan muntah yang hebat
-          Rasa gatal pada seluruh tubuh tanpa sebab yang jelas
-          Kejang berulang atau kram pada otot terutama otot kaki
-          Kesadaran yang menurun
Karena ini adalah tanda kegagalan fungsi ginjal dan perlunya hemodialisa segera.
 Jadi apakah hemodialisa ini aman ? Selama dilakukan oleh tenaga terlatih dan di tempat dengan fasilitas sesuai maka hemodialisa ini aman untuk anda.

About ""

Melangkahlah Penuh Semangat dan Rendah Hati. Karena Sesungguhnya Hidup Untuk Memecahkan Masalah.

Post a Comment

 
Copyright © 2013 CAK YITNO
Design by FBTemplates | BTT