BREAKING

Sunday, June 30, 2013

SOSOK PATIH GAJA MADAH

Gajah Mada masuk Islam


Gajah Mada, pahlawan maha besar Nusantara itu lahir di wilayah Lamongan, Jawa Timur.

1. Di daerah Modo dan sekitarnya, termasuk Pamotan, Ngimbang, Bluluk, Sukorame dan sekitarnya, tersebar folklor atau cerita rakyat. Dongeng dari mulut ke mulut, mengisahkan bahwa Gajah Mada adalah kelahiran wilayah Modo situ.

2. Daerah Modo-Ngimbang-Pamotan-Bluluk dan sekitarnya memang ibukota sejak zaman Kerajaan Kahuripan Airlangga, bahkan anak-cucunya juga mendirikan ibukota di situ, karena strategis, alamnya bergunung-gunung, bagus untuk pertahanan, dan dekat dengan Kali Lamong yang merupakan cabang utama Sungai Brantas. Sudah begitu, ada jalan raya Kahuripan-Tuban yang dibatasi Sungai Bengawan Solo di pelabuhan Bubat ( kini bernama kota Babat ). Ibukota ini baru digeser oleh cicit Airlangga ke arah Kertosono-Nganjuk, dan baru di zaman Jayabaya digeser lagi ke Mamenang, Kediri. Selanjutnya oleh Ken Arok digeser masuk lagi ke Singosari. Baru oleh Raden Wijaya dikembalikan ke arah muara, yaitu ke Tarik, namun anaknya yang akan dijadikan penggantinya, yakni Tribuana Tunggadewi, diratukan di daerah Lamongan-Pamotan-Bluluk lagi, yaitu Kahuripan. Jadi Tribuana Tunggadewi sebelum jadi Ratu Majapahit adalah Bre Kahuripan alias Rani Kahuripan, Lamongan.

3. Ketika Gajah Mada menyelamatkan Raja Jayanegara dari amukan pemberontak Ra Kuti, dibawanya Jayanegara ke arah Lamongan, yakni Badander / bisa Badander Bojonegoro, bisa Badander Kabuh, Jombang, dua-duanya rutenya ke arah Lamongan ( dalam hal ini adalah Pamotan-Modo-Bluluk dsktarnya ). Itu sesuai Teori Masa Anak-anak, di mana kalau anak kecil atau remaja berkelahi di luar desanya, pasti lari menyelamatkan diri ke desanya minta dukungan, tentu karena di desanya ada banyak teman, kerabat maupun guru silatnya. Saya kira Gajah Mada juga menerapkan taktik itu.

4. Di wilayah Ngimbang-Bluluk sampai sekarang ada situs kuburan Ibunda Gajah Mada, yakni Nyai Andongsari.

5. Di dekat situ pula ada situs kuburan kontroversial, karena ada kuburan yang diyakini sebagai kuburan Gajah Mada namun dalam posisi “Islam”, karena kuburannya menghadap ke arah yang persis sebagaimana kuburan orang Islam. Kalau misalnya hal ini benar, maka wajar masa tua Gajah Mada tidak ditulis di babad-babad atau kitab kuno, atau cenderung disisihkan atau dihapus dari sejarah, karena Gajah Mada mungkin dianggap “murtad” atau “semacam itu”.

Pendapat mengenai “Gajah Mada masuk Islam di hari tua” ini tidak mengada-ada, karena seorang kyai terkenal di Jawa Timur keturunan Sunan Drajat, yaitu KH Ghofur dari Pondok Pesantren Drajat, Paciran, Lamongan menyatakan bahwa beliau pernah berdialog secara mistis dengan “ruh” Gajah Mada , dan “ruh Gajah Mada” menyatakan bahwa Gajah Mada masuk Islam di hari tuanya.

Memperjuangkan pendapat semacam ini tidak mudah. Saya pernah bertamu ke teman-teman saya yang menjadi pejabat tinggi kebudayaan maupun pejabat tinggi pendidikan, tidak ada yang mau membuat seminar nasional mengenai tempat lahir Gajah Mada, entah apa sebabnya, mungkin Cuma karena kemalasan khas pegawai negeri Indonesia saja. Yang bersedia malahan beberapa budayawan Malaysia, namun sayang rencana itu tertunda-tunda menunggu saat yang baik, padahal dana sudah siap. Biarlah nanti kalau Malaysia sudah siap, biar orang-orang Indonesia bisanya cuma marah-marah karena merasa dilangkahi, sebagaimana sudah sering terjadi.

Maka, untuk perjuangan awal, paling tidak beberapa makalah saya yang saya bacakan di beberapa pertemuan budaya di Singapura, Malaysia dan Brunei sedikit banyak menyebut bahwa Gajah Mada adalah putera kelahiran Lamongan dengan bukti-bukti di atas.
 

Pendapat lain
Pendapat lain sudah mengantre tentunya, karena folklor atau naskah “Usana Jawa” dari Bali, mengklaim bahwa GAJAH MADA lahir dari sebuah buah kelapa yang pecah di Bali.... hahahaha...aneh kan?

Naskah lain yang juga dari Bali, yakni “Babad Gajah Mada” mengisahkan bahwa Gajah Mada lahir di Pertapaan Lemah Tulis di Bali. Namun itu hanya tulisan babad atau kidung kuno yang ditulis di zaman pasca Majapahit , sedangkan bukti-bukti lain yang mendukung , sejauh ini belum ada.

Lalu DR. Agus Aris Munandar dari UI berteori bahwa Gajah Mada lahir di Malang, dengan alasan Gajah Mada mendirikan Candi Kertanegara di Singosari Malang. Pendapat ini tentu amat spekulatif, karena mendirikan Candi kan hal biasa yang dilakukan oleh pejabat tinggi yang berkuasa. Bahkan dia berteori bahwa wajah Gajah Mada mirip orang India, bukan seperti wajah “Orang Lamongan” seperti yang diyakini oleh Mohammad Yamin dan sampai kini dijadikan “pendapat umum”.

Teori yang lebih spekulatif dan asal-asalan malah mengatakan, bahwa Gajah Mada lahir di Sumatra, dengan alasan adanya binatang Gajah dan istilah “Mada” hanya ada di Sumatra. Tentunya pendapat ini sangat menggelikan, karena meskipun Gajah asli Sumatra, tapi kan Raja-raja Jawa dapat mendatangkan/membelinya, jadi Gajah bukan hal yang aneh di Jawa. Istilah “Mada” juga ada dalam kosakata Jawa.

Ada juga yang menyatakan, bahwa Gajah Mada lahir di Dompo, Sumbawa, karena di sana ada kuburan Gajah Mada. Tentunya soal kuburan bisa saja dibikin dan diperakukan. Atau mungkin juga Gajah Mada yang lain, yang bukan di zaman Majapahit, atau tokoh lokal yang kharisma kepemimpinannya mirip tindak tanduk Gajah Mada, meski skopnya tidak Internasional seperti Gajah Mada Majapahit.

Malahan ada juga teori yang menyatakan bahwa Gajah Mada orang Dayak di Kalimantan, karena di wilayah Dayak Krio ada tokoh bernama Jaga Mada yang diutus Demung Adat Kerajaan Kutai untuk menjelajah Nusantara. Namun teori ini dari segi logika hubungan dengan Majapahit sangat lemah. Mungkin juga dia adalah tokoh lokal yang dihormati oleh masyarakatnya setara dengan penghormatan terhadap Gajah Mada Majapahit.

Dan kemudian, ada juga teori yang menyatakan, bahwa Gajah Mada itu mungkin benar lahir di wilayah Pamotan-Lamongan, namun bukan anak Raden Wijaya sebagaimana disebutkan oleh folklor di Modo, akan tetapi lahir dari ibu yang dinikahi Pasukan Mongol yang melarikan diri dari induk pasukannya.

Teori ini agak lemah, karena menurut buku John Man, Pasukan Mongol yang ternyata bukan hanya dipimpin oleh Jendral-jendral Mongol, namun juga disertai oleh Kaisar Mongol sendiri, dibantai habis oleh Pasukan Raden Wijaya dan sisanya melarikan diri ke perahu di pelabuhan Ujung Galuh dan Tuban lalu segera pergi berlayar kembali ke Cina, sudah begitu di Cina mereka dibantai lagi oleh anak petani Cina yang sudah bosan dijajah Mongol lalu memberontak atas bantuan pasukan Majapahit dan kemudian merajakan diri, memerdekakan Cina dari penjajahan Mongol ratusan tahun.

Pendapat ini, menurut budayawan Irawan Djoko Nugroho, sangat sesuai dengan yang dikandung dalam kitab kuno “Tembang Harsawijaya” dan Prasasti Kertarajasa. Jadi, kalaupun ada sepuluh - tiga puluh orang pasukan Mongol yang mampu menyelamatkan diri lalu lari ke hutan, tentu butuh waktu berpuluh-berbelas tahun baru berani menampakkan diri keluar dari hutan, lalu berani menikahi wanita lokal. Hal itu persis seperti yang dilakukan oleh pelarian pasukan Jepang di zaman perang kemerdekaan Indonesia, dan baru berani muncul dari hutan ketika Indonesia sudah lama merdeka dan melupakan suasana peperangan. Padahal Gajah Mada lahir hanya setahun dua tahun dari peristiwa pembantaian Pasukan Mongol oleh Pasukan Majapahit. Maka, pasti ibunya tidak dinikahi oleh pasukan Mongol, melainkan oleh pemimpin pasukan Majapahit yang merayakan kemenangan,atau kalau merujuk ke folklor Modo, dinikahi (semacam nikah siri-lah--istilahnya) oleh Raden Wijaya sendiri, dalam rangka pesta perayaan kemenangan, karena pertempuran hebat menumpas Pasukan Mongol memang terjadi di wilayah Lamongan

Saturday, June 29, 2013

KONFLIK SEKITAR KITA

Konflik dalam pergaulan kita – Konflik diartikan pertentangan atau pertikaian  antara satu atau kelompok dengan  yang lainnya. Pertentangan tersebut sudah pasti menguras energi fisik maupun pikiran. Oleh sebab itu tak seorang pun sesungguhnya yang menyukai konflik. Adanya konflik membuat orang hidup tidak tentram. Itu pasti!
Yang namanya hidup, pasti akan menghadapi konflik. Hanya saja, intensitas dan jenis konflik yang berbeda. Akan tetapi konflik itu tidak hanya melibatkan pihak lain. Ada juga orang yang menghadapi konflik dengan dirinya sendiri. Perang batin antara fikiran dan sanubari.
Dalam pergaulan sehari-hari kita sering menghadapi konflik atau pertentangan.  Orang-orang di lingkungan kita, seumpama di tempat kerja, lingkungan tetangga, dan lingkungan keluarga,  kadang-kadang membuat kita serba salah. Ibarat makan buah simalakama, dimakan ibu yang meninggal atau tidak dimakan bapak yang meninggal.
Di tempat kerja mungkin saja terjadi konflik dengan rekan kerja atau atasan sendiri. Kondisi ini sering menciptakan suasana yang tidak kondusif dan hubungan yang  tidak harmonis. Akibatnya saling tidak bertegur sapa satu sama lain meskipun berjumpa setiap hari di tempat kerja yang sama.
Hubungan  yang tidak harmonis juga terjadi dengan atasan sendiri. Sering terjadi saling tuding antara pimpinan dan bawahan. Bawahan menuding atasanya bersikap otoriter dan tidak professional. Tidak adil, pilih kasih dan sebagainya. Sebaliknya, pimpinan sering menganggap bawahannya pembangkang, tidak royal, berkinerja rendah, dan lain sebagainya.
Hal senada dengan di atas bisa pula terjadi dalam lingkungan keluarga dan lingkungan tetangga. Konflik dengan sesama anggota keluarga banyak sekali penyebabnya.  Begitu pula dengan tetangga sebelah yang membuat kondisi semakin rumit. Mau jujur takut dimarahi, tidak jujur takut berdosa. Serba salah. Saling iri dan mengatasi dalam status sosial. Perang urat saraf sering terjadi. Saling menjelekkan pada orang lain. Saling menyalahkan satu sama lain. Tidak mau mengalah. Mempertahankan ego masing-masing.
Hubungan yang kurang harmonis akibat konflik tentu saja tidak menguntungkan bagi kedua belah pihak. Jika terjadi di tempat kerja akan menimbulkan produktivitas kerja yang rendah. Jika terjadi di lingkungan keluarga dan tetangga sudah pasti merusak hubungan silaturrahmi.
Saling mengemukakan sikap dan berfikir postif antara dua pihak yang mengalami konflik merupakan langkah yang tepat. Ini akan member kesempatan untuk saling bercermin diri pada apa yang telah terjadi dan menyadari penyebab konflik. Jika sudah demikian maka sikap saling memaafkan dan memberi maaf akan terbersit dalam nurasi masing-masing. Disadari memang,  tak seorangpun manusia yang luput dari kesalahan dan kekhilafan.
Membudayakan saling berilaturrahmi antara satu dengan yang lainnya seperti yang sering dilakukan oleh para blogger di dunia maya patut ditiru dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di dunia nyata. Salah satu sikap yang sangat menarik adalah saling menjaga ucapan dan tingkah laku. Pada umumnya dua inilah yang sering memunculkan konflik dalam pergaulan sehari-hari

Friday, June 28, 2013

Jelang Ramadhan, Peziarah Sunan Bonang Melonjak Tajam


ziarah-sub Tuban- Peziarah makam Sunan Bonang di Tuban Jawa Timur dalam beberapa hari terakhir mengalami lonjakan cukup signifikan. Lonjakan ditengarai karena menjelang datangnya bulan puasa Ramadhan yang tinggal kurang dari satu bulan lagi dan bersamaan dengan liburan sekolah serta pondok pesantren.
Menurut keterangan,membeludaknya jumlah penziarah makam Sunan Bonang yang berada di Kelurahan Koturejo, Kecamatan Kota Tuban tersebut hingga membuat para penziarah harus saling berebut untuk memasuki sekitar makam. Bahkan sepanjang jalan menuju makam juga dipenuhi oleh para penziarah.
“Ini biasa, kalau sudah menjelang bulan puasa pasti ada peningkatan jumlah penziarah yang datang dari berbagai kota. Apalagi saat ini sudah banyak pondok pesantren yang libur, jadi banyak dari penziarah yang merupakan dari rombongan santri,”  Setiap saya perhatikan bahwa setiap menjalang datangnya bulan suci Ramadhan jumlah penziarah akan mengalami peningkatan hingga sampai datang bulan puasa nanti. Rata-rata setiap harinya lebih dari 60 rombongan bus yang berziarah ke makam Sunan Bonang,yang di parkir di lokasi terminal bus pariwisata kebonsari.“Kalau rata setiap harinya ya sekitar 50 sampai 80 bus setiap harinya, tapi kalau sudah masuk bulan puasa ya sepi lagi, sudah tidak ada rombongan bus.” 
Sementara itu, akibat membeludaknya pengunjung makam Sunan Bonang  membuat petugas kepolisian dari Sat Lantas Polres Tuban harus turun jalan. Pasalnya dari ribuan penziarah yang datang bersamaan tersebut yang akan menuju makam Sunan Bonang dengan berjalan kaki, sehingga membaut kendaraan lain sulit untuk melintas.
“Memang penziarah sangat ramai sekali, Sehingga kita mengatur arus lalu lintas dan yang berada di jalan AKBP Suroko dan jalan KH Musta’in yang dilalui oleh para penziarah supaya tidak sampai terjadi kemacetan,” ujar bapak polisi yg bertugas di Sat Lantas Polres Tuban.

Wednesday, June 26, 2013

Jenazah Pelaku Bom Poso Dimakamkan di Lamongan


Bom rakitan (ilustrasi).
Bom rakitan (ilustrasi).


   Jenazah pelaku bom bunuh diri Poso, Zainul Arifin (34), dimakamkan di pemakaman umum Desa Blimbing, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Selasa,kemarin.
Kepala Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, Toha Mansur, mengatakan pemakaman dilakukan setelah jenazah tiba di rumah duka pada Selasa siang. "Yang membawa pulang jenazah adalah pihak keluarga setelah sekian lama berada di Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan," katanya.

Dalam pemakaman tersebut, sempat terjadi aksi ketegangan antara warga dengan anggota Laskar Jihad. Ketegangan terjadi akibat pihak Laskar Jihad memasang spanduk di depan gang rumah pelaku, namun ketegangan itu bisa direda dengan pengertian sejumlah warga.  "Sudah tidak terjadi apa-apa, dan sudah selesai," ujar salah satu warga.

Selain itu, dalam pemakaman tersebut juga sempat menjadi perhatian masyarakat sekitar dan memacetkan kawasan jalan pantura Lamongan. Kemacetan terjadi saat mobil ambulan pembawa peti mati tiba di rumah duka, dan menjadi tontotan ribuan warga.

Usai disholatkan di masjid setempat, jenazah dibawa ke pemakaman umum diiringi sejumlah kerabat dan beberapa rekan pelaku dari Laskar Jihad.

Sebelumnya, Polri mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah adalah bernama Zainul Arifin (34) alias Arif Petak.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto di Jakarta mengatakan, tempat tanggal lahir pelaku adalah Lamongan, 26 Juni 1979 dan semasa hidupnya aktif di pengajian di pondok pesantren Lamongan.Dalam kesaksian itu,ada beberapa orang yg mencium bau harum di sekitar rumah korban.

Saturday, June 22, 2013

Harga BBM Resmi Naik, Premium Jadi Rp 6.500, Solar Rp 5.500

Harga BBM Resmi Naik, Premium Jadi Rp 6.500, Solar Rp 5.500
Antrean panjang warga yang ingin membeli bahan bakar minyak (BBM) terlihat di SPBU SPBU, Jumat (21/6/2013). Jelang pengumuman kenaikan harga BBM subsidi warga berduyun-duyun mengisi penuh tangki bahan bakarnya. 
 
- Pemerintah akhirnya resmi menaikkan harga bahan bakar minyak(BBM). Dalam pengumuman yang dibacakan oleh Menteri ESDM Jero Wacik pemerintah menetapkan harga premium sebesar Rp 6.500 dan solar Rp 5.500 per liter."Bensin Premium Rp 6.500 rupiah per literSOlar Rp 5.500 per liter," kata Jero saat mengumumkan kenaikan harga BBM di kantor Menko Pereekonomian, Jakarta, Jumat(21/6/2013).Jero mengatakan harga baru bahan bakar minyak bersubsidi tersebut berlaku mulai Sabtu(22/6/2013) pukul 00.00 WIB dan berlaku serentak di seluruh Indonesia."Harga tersebut berlaku serentak di seluruh Indonesia terhitung sejak 22 Juni 2013 pukul 00.00 WIB," ujar Jero. Sebelum Jero mengunumkan kenaikan harga BBM, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, besan Presiden SBY,  terlebih dahulu menjelaskan latar belakang dan alasan kenaikan harga BBM.Kenaikan harga BBM tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 4 pasal 5 dan pasal 6 Peraturan Presiden nomor 15 tahun 2012 tentang harga jual BBM eceran jenis tertentu dan konsumen tertentuDan peraturan Menteri ESDM nomor 18 tahun 2013 tentang harga jual eceran jenis BBM tertentu dengan konsumen tertentu dan konsumen tertentu.
"N0 07 PM/12/MPM/2013 tentang penyesuaian harga jual eceran bbm bersubsidi,"kata Jero

Thursday, June 20, 2013

Menkes: Jaminan Kesehatan tak Cukup Tekan Angka HIV/AIDS

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan jaminan kesehatan saja tidak cukup untuk menekan angka HIV/AIDS karena perlu upaya pencegahan.
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi. (VOA/Iris Gera)
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi. 
 
 

KELAKAR YANG BENAR BIKIN SEHAT

Dalam situasi genting dan mendesak, Gus Dur—saat menyusun kabinetnya—meminta Mahfud M.D. untuk menjabat posisi menteri pertahanan. Mahfud hampir menolak penunjukannya. “Alasan saya,” kata Mahfud, yang kemudian juga menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi dan kini sudah mantan, “karena saya tidak memiliki latar belakang soal TNI/Polri atau pun pertahanan.”
Gus Dur lalu mengeluarkan jawaban yang membuat Mahfud tak bisa menolak permintaannya. “Pak Mahfud harus bisa,” ujar Gus Dur, “Saya menjadi Presiden juga tidak punya latar belakang presiden, kok.” Dengan kelakarnya itulah Gus Dur memecah kebuntuan dan membuat orang lain tak bisa berkata lain kecuali setuju.
Banyak pemimpin/pejabat (perusahaan, politik, birokrasi pemerintahan, dan lain-lain) yang menganggap bahwa kelakar tidak pantas disampaikan di tengah pidato di hadapan khalayak ataupun dalam pembicaraan empat-mata. Tak heran bila pidato mereka kering dan membikin hadirin mengantuk. Padahal kelakar dapat mendekatkan jarak di antara yang pidato dan yang mendengarkan, merekatkan ikatan di antara yang memimpin dan pengikutnya. “Rasa humor itu bagian dari seni kepemimpinan,” kata Dwight Eisenhower, presiden AS ke-34, “agar orang-orang mau bergerak, agar berbagai hal berjalan.”
Sebagaimana dipelajari oleh ahli manajemen, banyak manfaat yang diperoleh dari kelakar yang disampaikan dengan tepat, di antaranya:
Kelakar itu mencairkan. Di tengah suasana kaku, kelakar dapat mengencerkannya, membuat orang-orang jadi rileks dan tidak merasa terintimidasi. Ketika negosiasi bisnis tengah berlangsung, pemasok, pelanggan, mitra biasanya lebih lunak bila diajak berbicara dalam suasana yang diwarnai kelakar. Bawahan juga lebih membuka diri kepada manajer.
Kelakar itu meredakan. Barangkali hampir setiap minggu orang dihadapkan pada situasi tegang. Macam-macam penyebabnya, misalnya negosiasi gagal, terjadi kesalahan operasional, dan lain-lain. Ketika ruang rapat terasa memanas karena ketegangan, kelakar dapat menjadi penolong dalam mendinginkannya, sehingga karyawan dapat tersenyum kembali, suasana menjadi lebih rileks, orang-orang sanggup berpikir jernih, dan mudah-mudahnya keputusannya pun jadi lebih baik.
Kelakar itu melunakkan. Orang mungkin lebih suka mendengar kabar baik lebih dulu ketimbang kabar buruk. Dan kabar buruk bisa menaikkan tekanan darah. Sebagian orang mungkin sedih karena kawannya dikeluarkan dari kantor untuk penghematan. Nah, kelakar dapat melunakkan suasana hati karena mendengar kabar buruk, lalu mengambil hikmah dari situ.
Kelakar bermanfaat untuk merekatkan tim. Kelakar dan tawa bersama mempunyai fungsi memfasilitasi ‘sense of community’—sekumpulan orang merasa satu keluarga. Aktivitas outbond memang bagus, tapi di tempat manapun jurus kelakar dapat dikeluarkan untuk membangun kebersamaan.
Kelakar memberi penekanan. Sehabis rapat, orang seringkali lupa pada apa yang telah diputuskan. Dua cara untuk membuat peserta rapat ingat: kemarahan dan kelakar yang pas dosisnya. Pilihan pertama seringkali membuat orang tergerak menjalankan keputusan dengan rasa takut, sedangkan kelakar membuat orang lebih sering ingat apa yang semestinya ia kerjakan dengan rasa gembira.
Kelakar itu memotivasi. Siapapun sangat mungkin menyadari telah berbuat salah dan mau belajar. Tapi, seringkali, orang menjadi defensif manakala sikap atasan dipandang memalukan dirinya. Misalnya, memarahi di hadapan orang banyak. Kelakar yang tepat membuat seseorang menyadari kesalahannya dan termotivasi untuk memperbaiki diri dan terus maju. Apa lagi di saat-saat sukar.
Manusia pada dasarnya menyukai kelakar dengan dosis yang pas dan situasi yang tepat. Bahkan ada orang yang sakit namun masih sanggup berkelakar mengenai dirinya. Ia, tentu saja, orang yang hebat—ia telah mampu menguasai dirinya. Dalam kepemimpinan, sense of humor kerap dikaitkan dengan kepemimpinan yang memprioritaskan pertumbuhan, relasi yang saling membutuhkan, dan keterlibatan orang lain.

Wednesday, June 12, 2013

LUNTURNYA GEMAH RIPAH LOH JINAWI

Lunturnya gemah ripah loh jinawi di IndonesiaLunturnya gemah ripah loh jinawi di Indonesia, mungkin istilah itu bukan hisapan jempol semata saat ini. Siapa saat ini yang bisa mengatakan atau menyimpulkan Indonesia itu tentram? Dan masihkah Indonesia dikatakan sebagai negara makmur serta subur tanahnya? Sepintas jawabannya masih, tapi bila dicermati sepertinya tentram dan makmur serta subur tanahnya sudah luntur dari Indonesia.
Arti dari istilah bahasa gemah ripah loh jinawi itu adalah tentram dan makmur serta sangat subur tanahnya. Dulu jadi sebagian semboyan negeri tercinta Indonesia, tapi kini sepertinya pelan-pelan tapi pasti, pergi dan  menjauh untuk dijadikan semboyan negeri ini. Banyak sekali daerah di Indonesia ini menggunakan istilah gemah ripah loh jinawi, dimana istilah ini sebagai gambaran daerah tersebut tentram dan makmur serta sangat subur tananhnya. Bisa juga dimaknai dengan Kemakmuran, kesenangan, kesuburan yang dinikmati oleh seluruh penduduk tanpa kecuali.
Istilah gemah ripah loh jinawi juga banyak ditemui dibuku-buku tua jaman dulu, dan ketika saya tahu arti serta maknanya sepertinya tidak lagi sesuai dengan kenyataan yang terjadi di negeri ini. Menurut saya istilah itu sudah luntur, meleleh dan lari ditelan bumi entah kemana. Untuk kata makmur akan membuat kening berkerut dan sontak berpikir, apa Indonesia masih bisa dibilang makmur? Makmur dalam bidang apa? Gampangnya kata makmur bagi saya, ya paling tidak seperti si Tegar pengamen cilik yang kini masuk dapur rekaman dan hidup makmur. 
Misalkan gemah ripah loh jinawi dimaknai tentram dan makmur, lalu dikaitkan dengan kondisi negara Indonesia saat ini, pastinya kita sulit untuk menjabarkannya dengan objektif. Tentram dalam arti tidak perang memang iya, tapi coba lihat saja aksi unjuk rasa alias demonstrasi hampir terjadi setiap saat di seluruh wilayah Indonesia. Apa itu yang dinamakan tentram? Kalau di gedung DPR atau di Istana pastinya tentram, meski di demo habis-habisan, sedikit budeg dibalik tameng rakyat yang  menjadi aparat keamanan.. Untuk rakyat yang berada dilingkungan terjadinya demo atau kerusuhan bagaimana? Apa mereka itu bisa dibilang hidup tentram? Oh, tentu tidak jawabnya! Lantas bila tentram saja sudah bergeser, bagaimana dengan kata makmur?
Sederhananya adalah bagaimana kita atau sebut saja rakyat bisa hidup makmur, bila ketentraman sudah jauh berubah. Sedikit tidak setuju dengan aturan,  demo! Tidak puas dengan hasil pilkada, demo! Protes ini dan itu, unjuk rasa! Bukankah itu gambaran tentram di wilayah tersebut sudah tidak lagi ada. Lalu siapa yang harus bertanggung jawab dengan hilangnya ketentraman tersebut? Ya sebenarnya kita semua yang bertanggung jawab, ya kita yang merasa sebagai pembuat kebijakan dan keputusan, serta kita juga sebagai pemilih mereka dengan kekeliruan akibat amplop dan mau dibodohi dengan sembako dan janji manis. Akhirnya, kita juga yang hidup tidak tentram, tidak makmur alias melarat, kecuali kita rawe-rawe rantas, malng-malang puntung yaitu berkerjalah dengan keras dan hancurkanlah setiap penghalang plus.
Gemah ripah loh jinawi memang masih ada di Indonesia, tapi bukan milik rakyat orang Indonesia secara keseluruhan. Gemah ripah loh jinawi hanya milik kalangan terbatas dan tertutup rapat. Jadi jangan pernah berharap untuk berada dilingkaran gemah ripah loh jinawi, bila kita adalah rakyat golongan 'biasa'. Mereka yang gemah ripah loh jinawi tidak terpengaruh kenaikan BBM, TDL atau mungkin bila sebiji klengkeng dihargai 10 ribu tidak menjadi masalah. Mereka punya dan tinggal ambil, serok semua beres.
Sangat membingungkan sekali bila dulu gemah ripah loh jinawi atau mungkin bukan dulu barangkali, istilah tersebut sangat kental dan bersenyawa dengan bangsa Indonesia. Tapi itu dulu! Sekarang tidak lagi, istilah itu sepertinya ekslusif dan spesial bagi kalangan tertentu, tidak bagi saya atau teman yang sedang membaca ini. Saya malu melihat peristiwa kerusuhan di Jeddah, malu melihat kenyataan terjadi kongkalikong kelulusan UN, dan lain sebagainya. Apa yang terjadi dengan bangsa Indonesia? Mungkin rasa malu itu hanya ada di kita, bukan mereka yang merasa gemah ripah loh jinawi saat ini.
Pada akhirnya semua akan berlomba, rawe-rawe rantas, malang-malang puntung,..untuk meraih gemah ripah loh jinawi dengan segala cara dan masa bodoh dengan lainnya. Itu kenyataan! Bicara sudah, menulis sebagai protes sudah, demo bahkan hingga menutup jalan tol pun rela dilakukan demi sebuah istilah gemah ripah loh jinawi, tapi alhasil nol besar. istilah itu seperti sudah dibeli secara kontan oleh si tuan tamak negeri ini, si tuan birokrat berkedok Indonesia. Lalu kita hanya jadi bulan-bulanan demi mereka, demi kepuasan dan kerjasama mereka.
Sepertinya untuk tentram saja sulit saat ini gimana dengan makmur? Jadi lupakan saja untuk bisa meraih makmur 'dalam tanda kutip'. Kita boleh makmur sebatas cukup makan, bayar kredit, bayar biaya sekolah sambil lari tunggang langgang dan bayar ini dan itu. Kita harus melupakan subsidi demi kemakmuran negeri ini, tapi meraka yang menikmati dengan merampok lewat jalan korupsi dan kolusi. Kita harus bayar hutang negara, padahal kita tidak pernah berhutang dan kita hidup dari banting tulang kepala untuk kaki, kaki untuk kepala. Kita harus melongo dan pastinya harus bertanggung jawab pada hutang negara gemah ripah loh jinawi Indonesia yang hampir 2000 triliyun rupiah.
Sebagai penutup dari tulisan ini, kita memang masih hidup di negara Indonesia, tapi jangan berharap istilah gemah ripah loh jinawi terlalu besar kecuali kita rawe-rawae rantas, malang-malang puntung plus tidak tahu malu. Kita semua sadar bila saat ini hidup di negara tentram karena tidak ada perang atau dentuman bom tentara penjajah, kita hidup ditengah kemakmuran gedung pencakar langit dan deru mesin mobil mewah kaum birokrat, serta kita juga hidup ditengah sangat suburnya tanah negara Indonesia, meski beras, gula dan lain sebagainya harus import dari negara lain yang belum tentu lebih subur dari Indonesia. Namun, kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia dan percaya ada langit diatas langit. Berarti ada akhir bila ada awal, jaman pasti berubah, kesadaran meningkat, kebohongan pasti terungkap meski dibalut kain sutra. Begitulah cerita 'lunturnya Gemah ripah loh jinawi di Indonesia' kali ini. Bersabarlah dan merdeka!! Peace!!

Thursday, June 6, 2013

Hemodialisa / Cuci darah


Mungkin anda sudah pernah mendengar tentang hemodialisa atau yang lebih dikenal awam dengan cuci darah. Tapi apa sebenarnya hemodialisa itu? Bagaimana proses hemodialisa sebenarnya? Amankah untuk dilakukan terus menerus?
Apa itu hemodialisa?
Hemodialisa adalah metode pencucian darah dengan membuang cairan berlebih dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh melalui alat dialysis untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak. Kapan saya harus melakukan hemodialisa?
Hemodialisa dilakukan bila ginjal anda sudah tidak mampu melaksanakan fungsinya atau biasa disebut dengan gagal ginjal. Gagal ginjal dapat dibagi dua yaitu gagal ginjal akut dimana fungsi ginjal terganggu untuk sementara waktu sehingga hemodialisa dilakukan hanya hingga fungsi ginjal membaik dan gagal ginjal kronis dimana fungsi ginjal rusak secara permanen akibatnya hemodialisa harus dilakukan seumur hidupnya.
Mengapa hemodialisa ini penting?
Ginjal merupakan organ vital yang berfungsi membersihkan darah kita dari cairan berlebih, zat-zat sisa yang berbahaya dan elektrolit berlebih. Ginjal juga berfungsi menghasilkan hormone yang penting dalam proses metabolism tubuh dan merangsang pembentuk sel darah merah. Jika ginjal ini rusak maka bisa dibayangkan bahayanya bagi tubuh kita bahkan bisa menyebabkan kematian akibat menumpuknya cairan dan zat berbahaya dalam tubuh, karena itulah hemodialisa harus dilakukan untuk menggantikan fungsi ginjal tersebut.
Bagaimana hemodialisa bekerja?
Pertama kita harus mempersiapkan pembuluh darah sebagai akses masuknya selang dari alat dialysis. Pembuluh darah yang digunakan ada dua yaitu arteri sebagai akses keluarnya darah kotor ke dalam mesin dan vena sebagai jalan masuknya darah bersih dari mesin ke dalam tubuh. Melalui jarum maka selang dimasukkan ke dalam pembuluh darah. Biasanya anda akan diberikan bius local untuk mengurangi nyerinya. Pembuluh darah yang digunakan biasanya yang berukuran besar misalnya di daerah pangkal paha, daerah lengan dll. Pembuluh darah ini akan digunakan secara bergantian untuk mencegah mengerasnya pembuluh darah yang akhirnya nanti tidak bisa digunakan kembali.

Tentu anda akan bertanya รข€bagaimana dengan orang yang harus melakukan hemodialisa seumur hidupnya,  apakah tidak ada cara yang lebih praktis? Anda tidak perlu khawatir, karena ada cara baru untuk membuat akses yang permanen bagi pembuluh darah yaitu dengan membuat anatomosis antara arteri dan vena yang biasa disebut dengan Cimino-Breschia fistula atau dengan menghubungkan arteri dengan vena lewat pembuluh darah tambahan (graft). Daerah yang dipilih biasanya pembuluh darah di lengan bawah. Dengan cimino, anda hanya perlu menggunakan satu akses setiap kali  melakukan hemodialisa hanya saja anda perlu menunggu 2-6 minggu hingga luka operasi sembuh dan cimino bisa digunakan. Cimino ini bisa bertahan selama 3 tahun untuk kemudian harus dicari pembuluh darah yang lain.

Setelah akses didapatkan, maka proses hemodialisa akan dilakukan. Hemodialisa dilakukan dengan alat yang disebut dialyzer. Mesin akan memompa darah kita keluar dari tubuh secara sedikit demi sedikit untuk kemudian dicuci dalam dialyzer ini. Dialyzer merupakan alat seperti filter dengan ribuan serat halus yang akan menyaring semua zat berbahaya, cairan dan elektrolit berlebih. Di dalam dialyzer terdapat cairan khusus yang disebut dialysate yang mengandung cairan dan formula khusus yang berfungsi menyerap zat yang tidak perlu dan menambahkan zat atau mineral atau elektrolit yang kurang. Komposisi dialysate dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan cairan dan darah anda saat melakukan hemodialisa. Karena itulah setiap kali akan melakukan hemodialisa anda akan melalui pemeriksaan darah terlebih dahulu dulu untuk melihat komposisi elektrolit dan berbagai komponen kimia darah dalam tubuh saat itu.

Setelah selesai disaring, maka darah yang sudah bersih akan dipompa kembali ke dalam tubuh. Proses ini akan diulang berkali-kali hingga seluruh darah berhasil disaring.
Proses hemodialisa ini dapat dilihat dalam video berikut ini http://www.youtube.com/watch?v=x_ra9YUX9fk
Berapa lama proses hemodialisa berlangsung?
Rata-rata tiap orang memerlukan waktu 9 – 12 jam dalam seminggu untuk mencuci seluruh darah yang ada, tetapi karena ini waktu yang cukup panjang, maka biasanya akan dibagi menjadi tiga kali pertemuan dalam seminggu selama 3-5 jam setiap kali hemodialisa.

Tentu saja ini tidak sama untuk tiap orang, lamanya waktu yang dibutuhkan dan berapa kali dalam seminggu harus dilakukan hemodialisa sangat tergantung pada derajat kerusakan ginjal, diet sehari-hari, penyakit lain yang menyertai, ukuran tubuh dll. Karena itu penting untuk konsultasi secara teratur pada dokter yang menangani anda mengenai jadwal hemodialisa anda.

Apa komplikasi yang dapat muncul selama hemodialisa?
-          Hipotensi : ini paling sering pada pasien gagal ginjal dengan diabetes mellitus atau kencing manis tapi seiring dengan kemajuan teknologi, resiko ini semakin berkurang.
-          Kram otot. Dulu hal ini sering terjadi tetapi dengan mesin dialysis sekarang angka kejadiannya berkurang.
-          Reaksi anafilaktik atau alergi terhadap cairan dialysate. Biasanya ini terjadi pada hemodialisa pertama kalinya tapi akan berkurang seirirng seringnya hemodialisa dilakukan.
-          Selain itu anda dapat merasa mual, mengantuk, lelah, pusing, dan dingin selama proses hemodialisa dilakukan. Beritahukanlah pada staf yang bertugas agar mereka dapat membantu anda merasa lebih baik.
Apakah saya harus melakukan hemodialisa seumur hidup saya?
Bila anda belum bisa melakukan transplantasi ginjal untuk menggantikan ginjal anda yang rusak maka anda harus melakukan hemodialisa seumur hidup anda.
Apa saja yang harus saya lakukan selama menjalani proses hemodialisa?
  1. Anda tentu saja harus melakukan hemodialisa secara teratur dan sesuai jadwal agar tercapai hasil yang maksimal.
  2. Lakukanlah check up secara teratur dengan dokter yang menangani anda.
  3. Diet dan cairan yang tepat.
  4. Melakukan pengontrolan yang ketat terhadap penyakit lain yang menyertai keadaan gagal ginjal misalnya kontrol gula darah pada diabetes, kontrol tekanan darah pada hipertensi  dan kontrol lainnya.
  5. Melakukan transfusi darah atau Recombinant human erythropoietin (EPO) untuk mengatasi anemia yang terjadi karena hemodialisa tidak bisa menggantikan fungsi ginjal dalam menghasilkan hormone yang merangsang pembentukkan sel darah merah.

Waspadalah dan segera konsultasi ke dokter bila anda mengalami :
-          Bengkak pada seluruh tubuh
-          Tekanan darah yang tinggi
-          Rasa lelah yang berlebihan dan tubuh terasa sangat lemas
-          Insomnia atau sulit tidur di malam hari
-          Mual dan muntah yang hebat
-          Rasa gatal pada seluruh tubuh tanpa sebab yang jelas
-          Kejang berulang atau kram pada otot terutama otot kaki
-          Kesadaran yang menurun
Karena ini adalah tanda kegagalan fungsi ginjal dan perlunya hemodialisa segera.
 Jadi apakah hemodialisa ini aman ? Selama dilakukan oleh tenaga terlatih dan di tempat dengan fasilitas sesuai maka hemodialisa ini aman untuk anda.

Saturday, June 1, 2013

Berbakti Kepada Kedua Orang Tua Adalah Kunci Pintu Surga


Ayah dan ibu adalah dua orang yang sangat berjasa kepada kita. Lewat keduanyalah kita terlahir di dunia ini. Keduanya menjadi sebab seorang anak bisa mencapai Surga. Do’a mereka ampuh. Kutukannya juga manjur. Namun betapa banyak sekarang ini kita jumpai anak-anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya. Panti jompo menjamur di mana-mana, ini menunjukkan tidak mengertinya sang anak akan 'harga' kedua orang tua. Mereka titipkan kedua orang tuanya di sana dalam keadaan sengsara dan kesepian melewati masa-masa tuanya, sementara mereka bersenang-senang di rumah mewah. Kejadian seperti ini juga akibat kesalahan orang tua yang tidak memberikan pendidikan agama kepada anaknya.

Nash yang berbicara tentang perintah dan anjuran berbuat baik kepada kedua orang tua :

Dari Al Qur’anul Karim

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : “Beribadahlah kalian kepada Allah dan janganlah mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua … .” (An Nisa’ : 36)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat di atas : “Kemudian (setelah menyuruh bertauhid, pent.) Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi wasiat untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Karena Allah menjadikan mereka berdua sebagai sebab keluarnya engkau dari ‘tidak ada’ menjadi ‘ada’. Dan banyak sekali Allah menggandengkan perintah beribadah kepada-Nya dengan berbuat baik kepada kedua orang tua.”

Katakanlah : “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kalian oleh Rabb kalian, yaitu janganlah mempersekutukan sesuatu dengan Dia dan berbuat baiklah terhadap kedua orang tua.” (Al An’am : 151)

Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kalian jangan beribadah kecuali kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya ucapan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah : “Wahai Rabbku, kasihilah mereka berdua sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Al Isra’ : 23-24)

“Dan Kami wajibkan manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kalian kembali lalu Aku khabarkan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.” (Al Ankabut : 8)

Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya di waktu ia memberi pelajaran kepadanya : “Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan-Nya itu adalah kedhaliman yang besar.” Dan Kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku-lah kalian kembali maka Ku-beritahukan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan. (Luqman : 13-15)

Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia dewasa dan umurnya telah sampai empat puluh tahun, ia berdoa : “Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku dapat berbuat amal shalih yang Engkau ridlai, berilah kebaikan kepadaku dengan memberi kebaikan kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku termasuk orang yang berserah diri.” Mereka inilah orang-orang yang Kami terima dari mereka amalan yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka bersama penghuni-penghuni Surga sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka. (Al Ahqaf : 15-16)

Ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang agung di atas memberikan pelajaran kepada kita betapa besarnya kedudukan kedua orang tua. Kita wajib mematuhi keduanya selama keduanya menyuruh kepada kebaikan dan ketaatan kepada Allah

WAKIL PRESIDEN PIMPIN PERINGATAN HARI PANCASILA

 

 

Boediono Pimpin Peringatan Hari Pancasila di Ende
Wakil Presiden, Boediono (tengah) meninjau Museum Rumah Pengasingan Bung Karno seusai meresmikan museum itu dan Monumen Bung Karno di Ende, NTT, Sabtu (1/6). 

  Wakil Presiden Boediono memimpin upacara peringatan Hari Pancasila di Lapangan Pancasila, Ende, Nusa Tenggara Timur, Sabtu, 1 Juni 2013. Rencananya, upacara dimulai pukul 10.30 Wita.

Upacara ini akan diikuti sejumlah pejabat negara. Antara lain Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh. Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri juga dijadwalkan hadir.

Selain memimpin upacara, Boediono akan meresmikan Monumen Bung Karno di Taman Rendo, Ende. Ia juga akan meninjau rumah pengasingan Bung Karno. Kedua bangunan ini sebelumnya telah melalui tahap renovasi.

Pemugaran dua bangunan ini bermula dari kunjungan Boediono ke Ende pada 2009. Saat itu, di depan masyarakat Ende, ia berjanji merenovasi situs Bung Karno.

Adapun Monumen Bung Karno di Taman Rendo merupakan bangunan yang merepresentasikan kondisi Presiden RI yang pertama itu saat diasingkan pemerintah kolonial Belanda pada 1934-1938. Ia diasingkan dari Pulau Jawa karena aktivitas politiknya melalui Partai Nasional Indonesia.

Selama di Ende, Bung Karno menempati sebuah rumah, yang kini menjadi situs sejarah, bersama istrinya Inggit Garnasih, anak angkatnya bernama Ratna Juami, dan mertuanya Ibu Amsih
 
Copyright © 2013 CAK YITNO
Design by FBTemplates | BTT